Tangerang, Banten (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo saat membuka Trade Expo Indonesia (TEI) Ke-33 Tahun 2018 di Hall Nusantara, Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai, Tangerang, mengingatkan pengusaha untuk dapat memanfaatkan peluang saat dunia mengalami perang dagang.
"Sekarang ada pertarungan perang dagang, ada trade war. Gunakan peluang ini untuk masuk. Ada kesulitan, tapi biasanya di kesulitan-kesulitan itu ada peluang-peluang untuk masuk ke pasar-pasar yang ditinggalkan oleh yang baru berperang," kata Jokowi dalam sambutan peresmian pembukaan TEI Ke-33 di Tengerang, Rabu.
Menurut Presiden, pelaku bisnis Indonesia juga perlu memperluas pasar dengan melakukan penetrasi ke pasar-pasar non-tradisional yang belum banyak digarap.
Dia menyebutkan sejumlah kawasan yang memiliki peluang antara lain Asia Selatan, Rusia, Benua Afrika, Timur Tengah, Turki, Pakistan serta Amerika Selatan.
"Saya berharap ini diperhatikan, diurus dengan baik sehingga ekspor kita benar-benar naik sehingga terjadi surplus neraca perdagangan," kata Presiden.
Presiden juga mengingatkan saat ini dunia tengah masuk dalam revolusi industri 4.0 yang berubah secara lebih cepat.
Sejumlah teknologi seperti kecerdasan buatan, internet of thing, virtual reality, dan advanced robotic digunakan pada masa saat ini untuk mempermudah masyarakat dan industri.
"Kalau kita tidak ingin ditinggal, ya kita harus cepat-cepat berubah," kata Jokowi.
Tema TEI Ke-33 yang dilaksanakan selama 5 hari itu adalah "Menciptakan Produk untuk Peluang Global".
Kepala Negara juga menyerahkan Penghargaan Primaniyarta, serta Penghargaan Primaduta.
Presiden mengenakan pakaian batik berwarna cokelat dan tiba di ruangan ICE pada sekitar pukul 09.30 WIB.
Dalam acara itu, Presiden didampingi oleh Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Ketua KADIN Rosan Roeslani serta Gubernur Banten Wahidin Halim.
Sejumlah duta besar negara sahabat dan pelaku bisnis juga hadir pada acara itu. (WDY)