Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan total transaksi yang berhasil dibukukan pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 hingga hari kelima, Minggu, pukul 11.00 WIB mencapai 25,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
"Jumlah transaksi per hari ini, TEI ke-38 tercatat sebesar 25,3 miliar dolar AS atau setara Rp401,5 triliun. Luar biasa," kata Zulhas, sapaan akrab Mendag, dalam konferensi pers di sela rangkaian TEI ke-38, di Tangerang, Banten, Minggu.
Secara rinci, total transaksi tersebut terdiri atas transaksi barang dan jasa senilai 22,49 miliar dolar AS yang meliputi transaksi barang senilai total 18,31 miliar dolar AS; transaksi harian sebesar 4,17 miliar dolar AS; hasil business matching sebesar 18,9 juta dolar AS. Selain itu, tercatat pula transaksi investasi 2,81 miliar dolar AS di bidang alat kesehatan dan kerja sama pendidikan dengan China.
Zulhas mencatat ada 10 negara terbesar yang melakukan transaksi perdagangan selama TEI ke-38, yaitu Malaysia senilai 6,29 miliar dolar AS, diikuti India 6,23 miliar dolar AS, China 5,58 miliar dolar AS, Vietnam 811,28 juta dolar AS, dan Belanda 696,28 juta dolar AS.
Baca juga: Trade Expo Indonesia hari ke-3 catatkan kontrak dagang Rp950 miliar
Baca juga: Trade Expo Indonesia hari ke-3 catatkan kontrak dagang Rp950 miliar
Selanjutnya, Mesir, Filipina, AS, Jepang, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Adapun 10 produk dan jasa ekspor dengan transaksi terbesar di TEI ke-38, yaitu batu bara, produk kimia dan organik, industri strategis, produk elektronik, makanan olahan, produk pertanian, kertas dan produk kertas lainnya.
"Kopi, teh, juga masuk. Perhiasan, kemudian produk ikan dan seafood," katanya lagi.
Mendag Zulhas menegaskan terus bekerja keras untuk mengembangkan bukan hanya pasar-pasar tradisional, tetapi juga pasar-pasar non tradisional yang baru seperti India, Malaysia hingga Afrika.
Zulhas berharap pihaknya terus mampu meningkatkan kolaborasi dan kerja sama yang sudah terjalin dengan baik untuk meningkatkan ekspor non migas Indonesia.
"Kalau kita ingin menjadi negara maju, memang syaratnya harus paling kurang ada yang diakui dunia, apa itu ? Ya, produk-produk kita. Artinya ekspor kita kalau bisa menguasai dunia, barulah 2045 ini kita jadi negara maju," katanya pula.
Baca juga: Trade Expo Indonesia catatkan kontrak dagang Rp9,3 triliun
Baca juga: Trade Expo Indonesia catatkan kontrak dagang Rp9,3 triliun
Hingga hari kelima, TEI ke-38 dikunjungi hampir 33 ribu pengunjung dari 114 negara. Pameran dagang itu berlangsung secara luring pada 18-22 Oktober 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten. Sedangkan pameran secara daring digelar hingga 18 Desember 2023.
Produk-produk unggulan ekspor ditampilkan dalam tujuh zona produk. Tujuh zona tersebut adalah Food & Beverages, Home Living, Digital & Services, Beauty & Personal Care, Chemical, Energy & Industrial Product, Medical Equipment & Healthcare, dan Fashion, Textile & Accessories.
Dalam acara itu, terdapat program bisnis matching, bisnis konseling, seminar internasional, dialog bisnis dan misi dagang mancanegara dan lokal buyers. Selain itu, dilaksanakan juga Jakarta Muslim Fashion Week pada 19-21 Oktober 2023.