Jakarta (Antara Bali) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan dana asing yang masuk dalam jumlah yang besar pada 2017 akan mampu mengakibatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menjadi berada di bawah Rp13.000/dolar.
Dalam rapat kerja mengenai asumsi makro RAPBN 2017 dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (1/9) malam, Agus mengatakan kemungkinan tersebut dapat dikatakan sementara saja karena masuknya uang tersebut bukan didukung oleh fundamental perekonomian.
"Kalau fundamental, kami punya bayangan bahwa nanti pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,1 persen hingga 5,5 persen, pertumbuhan kredit 12 persen," kata dia.
BI sendiri memproyeksikan nilai tukar rupiah pada 2017 berada di rentang Rp13.200 hingga Rp13.500 per dolar AS sebagai cerminan dari fundamental ekonomi nasional Indonesia.
"Kami memperhatikan adanya dukungan masuknya dana dari luar yang membantu transaski modal dan finansial, sehingga mempunyai penawaran dalam bentuk valuta asing cukup," kata Agus Martowardojo.
Sebelumnya, pemerintah mengajukan asumsi ekonomi makro 2017 dengan memperkirakan nilai tukar rupiah sebesar Rp13.300 per dolar AS.
Upaya penguatan di sektor keuangan dibangun oleh pemerintah bersama dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
Kerangka pendalaman pasar keuangan diharapkan dapat mempengaruhi arus modal masuk ke pasar keuangan Indonesia serta dapat mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah. (WDY)
BI: Dana Asing Pengaruhi Nilai Tukar 2017
Jumat, 2 September 2016 14:04 WIB