Jakarta (Antara Bali) - Pengamat pasar modal Rudiyanto menilai masuknya
aliran dana asing ke pasar modal dalam beberapa hari terakhir ini dipicu
potensi kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi layak investasi
(investment grade) oleh lembaga pemeringkat internasional Standard &
Poors (S&P).
"Kalau kita lihat aliran dana asing dari awal tahun hingga hari ini
(20/3), baru sepekan terakhir ini mulai masuk ke pasar saham.
Sebelumnya fluktuatif. Begitu ada rumor atau wacana kenaikan investment
grade oleh S&P, tiba-tiba dana asing masuk," ujar Rudiyanto yang
juga Direktur PT Panin Asset Management di Jakarta, Senin.
Pada tahap awal, menurut dia, investor asing menempatkan dana
investasi pada saham-saham berkapitalisasi besar atau yang masuk dalam
kategori saham "blue chips".
"Biasanya, kalau dana asing masuk ke pasar yang diuntungkan saham
big caps. Setelah menyusul saham-saham lainnya akan dilirik," katanya.
Berdasarkan data BEI, di sepanjang tahun 2017 ini investor asing
telah membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp4,288
triliun.
Pada 2017 ini, Rudiyanto juga memproyeksikan bahwa indeks harga
saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi menyentuh
level 6.000 poin.
"Meski tidak ada kenaikan peringkat dari S&P, kita hitung harga
wajarnya IHSG bisa ke 6.000 poin. Kalau ada kenaikan peringkat, bisa
lebih dari level itu. Level 6.000 bisa dicapai pada pertengahan tahun
ini atau akhir tahun. Karena pergerakan IHSG terus fluktuatif dan pasar
modal cukup dinamis," katanya.
Rudiyanto menambahkan bahwa meningkatnya IHSG juga akan turut
mendorong nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia meningkat dan
berpotensi mencapai Rp7.000 triliun jika jumlah emiten di BEI bertambah.
"Misalkan sekarang nilai kapitalisasi pasar sekitar Rp6.000
triliun, kalau tidak ada saham baru dan kenaikan IHSG 10 persen maka
kapitalisasi Rp6.600 triliun. Kalau mencapai Rp7.000 triliun berarti
harus ada saham baru plus kenaikan IHSG lebih dari 10 persen," paparnya.
Nilai kapitalisasi pasar merupakan salah satu indikator yang
menunjukkan perkembangan bursa saham. Kapitalisasi pasar menunjukkan
nilai efek yang tercatat di bursa saham. Atau secara definisi diartikan
sebagai total jumlah surat berharga yang diterbitkan oleh berbagai
perusahaan di dalam satu pasar.
Berdasarkan data BEI per 17 Maret 2017, nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia mencapai sebesar Rp6.018,79 triliun. (WDY)
Dana Asing Masuk ke Pasar Modal Dipicu Potensi Kenaikan Peringkat
Senin, 20 Maret 2017 16:19 WIB