Gianyar (Antara Bali) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Nyonya Ayu Pastika meninjau kesiapan duta dari provinsi itu yang akan mengikuti perlombaan cipta menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) tingkat nasional pada Oktober 2016.
"Menu yang disajikan selain harus beragam, bergizi, berimbang dan aman, juga harus ada inovasi sehingga yang disajikan tidak monoton," kata Nyonya Ayu Pastika di sela-sela meninjau Tim Penggerak PKK Desa Guwang, Kabupaten Gianyar yang terpilih mewakili Bali itu, di Gianyar, Senin.
Pada kesempatan itu, contoh menu yang disajikan dengan berbahan nonberas adalah menu makan pagi, makan siang dan makan malam yang disesuaikan dengan gizi pada satu keluarga, terdiri dari ayah umur 35 tahun, ibu umur 27 tahun dan seorang anak umur tiga tahun dengan porsi pokok pangan, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah, susu, gula dan minyak.
Ayu Pastika yang didampingi Ketua TP PKK Gianyar Surya Adnyani Mayayastra memberi sejumlah masukan karena lomba B2SA merupakan bagian penting dari upaya diversifikasi pangan melalui keanegaragaman konsumsi pangan nonberas.
"Hal ini juga sejalan dengan langkah Pemprov Bali untuk memperkuat ketahanan pangan dengan memberdayakan potensi lokal, sehingga tidak hanya berpatokan pada beras," ujarnya.
Istri orang nomor satu di Bali itu mencontohkan dengan sentuhan kreativitas, bahan pangan lokal non beras seperti suweg, keladi, sukun dan jagung dapat diolah menjadi menu yang menggugah selera.
Kandungan gizi yang dalam bahan pangan itu pun tak kalah dengan beras. Untuk itu, Ayu Pastika berharap kepada duta Bali dapat menampilkan kreasi menu yang terbaik pada lomba nanti.
Ia juga menekankan para peserta paham betul bahan-bahan dari menu yang akan dilombakan, baik dari kandungan gizi, maupun manfaatnya.
"Dengan persiapan yang matang, saya optimistis duta B2SA Provinsi Bali dapat meraih juara di ajang nasional tersebut," katanya.
Di sisi lain, dia berharap agar pengetahuan mengenai menu B2SA tidak saja dipersiapkan pada saat lomba, namun juga bisa ditularkan kepada keluarga yang ada di Bali.
"Para kader saya minta bisa menyosialisasikan menu sehat B2SA kepada masyarakat. Tidak perlu makanan yang mahal namun yang terpenting adalah berkualitas dan sehat," ucap Ayu Pastika. (WDY)