Denpasar (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Bali, Putri Suastini Koster mengharapkan kepada kaum perempuan terus aktif terlibat dalam tatanan kehidupan sosial dan budaya.
"Khusus perempuan adat di Bali memiliki peran sangat penting dalam lingkungan keluarga. Karena perempuan di Bali, khususnya perempuan beragama Hindu dalam mempersiapkan segala sarana kegiatan ritual sangat besar," kata pembicara utama pada acara Webinar bertema "Peran Krama Istri Majelis Desa Adat Bali menghadapi Pandemi COVID-19" di Gedung Jaya Sabha Denpasar, Bali, Kamis.
Putri Suastini Koster mengatakan perempuan adat di Bali sangat memegang peran penting dalam urusan adat. Karena perempuan adat sebagai pendukung kaum laki-laki dalam menjalankan tugas adat dalam lingkungan desa adat setempat.
"Oleh karena itu kaum perempuan di Bali harus meningkatkan etos kerja, terlebih menghadapi pandemi COVID-19. Sebab peran perempuan akan mampu memberi semangat dan dukungan dalam kehidupan keluarga," ujarnya.
Ia mengharapkan sebagai kaum perempuan harus menunjukkan kemampuannya dalam keharmonisan tatanan keluarga. Karena keberadaan desa adat di Bali sebagai tanggung jawab mempertahankan adat dan budaya di tengah kemajuan bangsa.
"Tugas sebagai kaum perempuan adat di Bali harus mampu menjadi benteng keluarga dan benteng dalam mempertahankan adat dan budaya di Pulau Dewata," ujarnya.
Baca juga: Ketua TP PKK Bali giatkan kelola sampah rumah tangga
Sementara itu, Bendesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali Ida Panglingsir Putra Sukahet mengatakan peran perempuan desa adat di Bali tidak dapat dipisahkan dengan kaum laki-laki dalam kegiatan rumah tangga maupun kegiatan adat dan budaya.
"Karena itulah keberadaan kaum perempuan adalah sosok yang penting dalam kehidupan. Sebab perempuan tidak saja mengurus rumah tangga, tapi para perempuan adat di Bali diharapkan mampu berperan aktif menjaga kesehatan dalam keluarga, seperti menghadapi pandemi COVID-19," ujarnya.