Tabanan (Antara Bali) - Wakil Bupati Tabanan, Bali I Komang Gede Sanjaya mengatakan, kelestarian dan keseimbangan adat, agama dan budaya yang diwarisi masyarakat secara turun temurun menjadi modal dalam mewujudkan Tabanan SERASI.
"Tabanan yang Sejahtera, Tabanan yang Aman dan Tabanan yang Berprestasi (Tabanan SERASI) diharapkan dapat terwujud dengan baik," kata Wabup I Komang Gede Sanjaya ketika membuka Pasraman Bendesa Adat sekecamatan Kediri, Jumat.
Ia memberikan apresiasi kepada masyarakat Kecamatan Kediri yang secara serentak menggelar pendidik (pasraman) bagi para tokoh adat setempat.
Dari sepuluh kecamatan di Kabupaten Tabanan, Kediri yang tetap eksis untuk menyelenggarakan pasraman bagi bendesa adat.
Wabup Komang Gede Sanjaya memaparkan bahwa adat, agama dan budaya termasuk dalam lima skala prioritas Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana.
Hal itu menunjukkan bahwa pemerintah memiliki komitmen dalam menjaga adat, agama dan Budaya Bali. Kelima skala prioritas untuk membangun Tabanan ke depan antara lain menyangkut bidang pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, tenaga kerja, adat, agama, budaya, dan pariwisata.
Wabup Komang Gede Sanjaya menambahkan, seiring dengan perubahan zaman, masyarakat dituntut bagaimana mempertahankan adat, agama dan budaya.
Oleh sebab itu pemerintah Kabupaten Tabanan mengimbau kepada pegawai negeri di Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan untuk memakai pakaian adat madya setiap hari Kamis.
Selain itu juga mengharapkan kegiatan pasraman dijadikan ikon dalam Desa Pakraman sehingga dengan bekal pengetahuan agama generasi muda dapat memahami dan mencintai peradaban agama Hindu dan tidak terpengaruh pada budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
"Dengan demikian generasi muda sebagai kader pembangunan dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan di Kabupaten Tabanan yaitu Tabanan Serasi, Tabanan yang Sejahtera, Aman dan Berprestasi," harap Wabup Komang Gede Sanjaya.(WDY)