Tabanan (Antara Bali) - Program transportasi dari Pemerintah Kabupaten Tabanan, Trans-Serasi menjadi contoh bagi pelayanan publik di Indonesia dari Kementerian Perhubungan karena dapat menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
"Kami berterima kasih kepada Kemenhub karena telah memilih Tabanan sebagai `role model`. Saya berharap sistem ini bisa diduplikasi dan diaplikasikan dengan lebih baik lagi oleh daerah lainnya," kata Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti di Tabanan, Selasa.
Menurut Eka, Trans-Serasi merupakan moda transportasi publik gratis yang ditujukan untuk siswa sekolah.
Bupati wanita pertama di Bali itu mengatakan model transportasi tersebut diciptakan untuk mengurangi tingkat kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas yang terjadi kepada anak sekolah.
"Kami sudah memulai program ini sejak 2014, semula hanya ada 57 kendaraan dan sekarang sudah ada 143 kendaraan," ucapnya.
Sebelumnya, model transportasi itu juga mendapatkan penghargaan dari badan PBB yakni UNICEF karena Pemerintah Kabupaten Tabanan dianggap sebagai daerah yang peduli keselamatan anak-anak dari kecelakaan lalu lintas.
"Kami sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar di Tabanan. Semoga apa yang masyarakat Tabanan lakukan bisa menginspirasi daerah daerah lainnya," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan I Made Agus Hartawiguna menjelaskan bahwa respon masyarakat terhadap Trans Serasi cukup positif.
"Respon masyarakat sangat baik karena tahun ini kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas mendapatkan predikat `zero accident,`" ucap Agus.
Agus mengungkapkan anggaran program itu sekitar Rp7,3 miliar yang dialokasikan untuk perawatan mobil serta remunerasi para pengemudi.
Trans-Serasi, lanjut dia, telah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 7.775 Siswa di tujuh kacamatan di Tabanan.
"Kedepan kami akan berusaha agar dapat menambah armada maupun hubungan kerja sama dengan pihak lainnya sehingga manfaat Trans Serasi dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat di Tabanan," katanya. (*)