Yogyakarta (Antara Bali) - Isu mengenai konservasi air perlu terus
dimunculkan sebagai pembahasan utama di berbagai forum publik untuk
menjaga keberlanjutan persediaan air di Indonesia, kata sosiolog
Universitas Gadjah Mada Arie Sujito.
"Bagaimana konservasi air ini bisa menjadi isu publik secara
meluas, sebab hingga saat ini air belum banyak dianggap sebagai isu yang
menarik," kata Arie dalam diskusi bertajuk "Komersialisasi Air dan Hak
Rakyat atas Air" di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta,
Rabu.
Menurut dia, isu mengenai konservasi sumber daya air masih kerap
dinomorduakan. Padahal, persediaan air masyarakat saat ini tengah
menghadapi ancaman serius karena maraknya upaya privatisasi air oleh
perusahaan air minum swasta, serta banyaknya pembangunan hotel yang
menyedot sumber air tanah untuk kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
"Bahkan di setiap momentum kampanye Pilkada, pembicaraan soal air
belum dianggap seksi oleh setiap calon kepala daerah," kata dia.
Praktik eksploitasi sumber daya air yang marak dilakukan
akhir-akhir ini, menurut dia, bukan hanya menyebabkan kerentanan
persoalan lingkungan, kesehatan, serta lingkungan, namun juga dapat
menjadi pemicu konflik horizontal antar masyarakat.
Direktur Amarta Institute for Water Literacy Nila Ardhianie
mengatakan berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan lembaganya
selama 2015, insdustri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia, 76
persen di antaranya telah dikuasai oleh perusahaan luar negeri,
sedangkan 24 persen adalah perusahaan nasional.
Sementara itu, menurut dia, di sisi lain peran layanan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) juga belum optimal, sebab sampai saat ini masih
banyak wilayah rawan air yang sulit terjangkau pipa PDAM.
"Akses air perpipaan PDAM masih minim, paling bagus hanya mencapai 55 persen," kata Nila merujuk hasil penelitiannya.
Menurut dia, bagi perusahaan swasta dari luar negeri, bisnis air
kemasan di Indonesia masih cukup menarik mengingat jumlah penduduk
Indonesia yang cukup besar. Apalagi, bisnis tersebut memiliki potensi
keuntungan yang besar dengan biaya atau modal yang cukup rendah.
"Semua perusahaan air paham mengenai potensi bisnis di Indonesia," kata dia. (WDY)
Isu Konservasi Air Perlu Terus Dimunculkan
Kamis, 11 Februari 2016 7:51 WIB