Banda Aceh (Antara Bali) - Peringatan Hari Nusantara 2015 akan dijadikan
pemerintah sebagai momentum untuk mengaliri listrik di masyarakat
pesisir, termasuk nelayan yang selama ini masih mengalami kekurangan
energi.
"Pemerintah sudah memperhatikan petani sehingga perlu juga membantu
nelayan dan masyarakat pesisir yang selama ini masih alami kesulitan
listrik," kata Kepala Balitbang Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) F.X. Sutijastoto kepada pers di Banda Aceh, Minggu.
Hal tersebut disampaikan saat mewakili Menteri ESDN Sudirman Said
meluncurkan Rangkaian Acara Puncak Hari Nusantara 2015 ke-15 yang akan
dilakukan di Banda Aceh, 13 Desember 2015.
Dikatakan, nelayan yang tinggal di pesisir selama ini memang masih
terkendala pasokan listrik sehingga tidak mampu meningkatkan penambahan.
Dicontohkan, nelayan yang selama ini bisa menangkap tuna seberat 70
kilogram tidak dapat menjual dengan harga mahal karena tidak memiliki
lemari pendingin sehingga harganya jatuh menjadi hanya Rp15 ribu per
kilogram. "Padahal, kalau ada alat lemari pendingin harga jualnya bisa mencapai 10 kali lipatnya," kata Sutijastoto.
Menurut dia, Indonesia memiliki sumber daya alam yang bisa
dimanfaatkan sebagai tenaga listrik, seperti matahari dan angin, yang
relatif banyak tersedia di wilayah pesisir. Untuk membangun lemari pendingin untuk membekukan ikan, kata dia,
sebenarnya juga tidak membutuhkan daya yang tinggi, yaitu hanya 100--200
kilowatt).
Kementerian ESDM telah memberikan sambungan listrik kepada nelayan
dan rakyat tidak mampu di Provinsi Aceh sebanyak 7.077 rumah tangga
sasaran (RTS). "Tujuannya membantu masyarakat yang sebenarnya sudah teraliri
listrik namun tidak mampu membayar pemasangan instalasinya," katanya.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan bahwa provinsinya saat ini
memang sedang membutuhkan sebanyak mungkin investor. Namun, terkendala
oleh jaminan pasokan listrik. "Kita sebenarnya memiliki surplus sumber daya alam seperti air, angin, dan panas bumi," kata gubernur.
Namun, dalam kenyataannya, Aceh sampai kini masih kekurangan listrik sehingga menghambat kehadiran investor. Zaini berharap momentum Hari Nusantara tahun ini bisa menjadikan
pemerintah pusat untuk lebih memperhatikan kebutuhan listrik yang pada
akhirnya bisa membuat Aceh makin tumbuh perekonomiannya.
Hari Nusantara merupakan perwujudan dari Deklarasi Djuanda yang dianggap sebagai Deklarasi Kemerdekaan Indonesia kedua. Melalui deklarasi tersebut, Indonesia merajut dan mempersatukan
kembali wilayah dan lautannya yang luas, menyatu menjadi kesatuan yang
utuh dan berdaulat.
Melalui Keppres No.126/2001 dikukuhkan sebagai Hari Nusantara,
artinya setiap 13 Desember mulai diperingati sebagai salah satu Hari
Nasional. Hari Nusantara merupakan penegasan dan pengingatan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. (WDY)
Hari Nusantara Momentum Penuhi Kebutuhan Listrik Nelayan
Senin, 7 Desember 2015 7:44 WIB