Denpasar (Antara Bali) - Sekretaris Daerah Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Muhammad Maulidi mengatakan, perjuangan pada zaman reformasi bukan berperang dengan senjata, melainkan berjuang untuk memajukan pembangunan berlandaskan Pancasila.
"Pembangunan di Indonesia harus berlandaskan pada Pancasila, karena kandungan dalam nilai-nilai filosofi dasar negara kita cukup kuat dan mampu menyatukan bangsa Indonesia yang pluralis," katanya pada seminar wawasan kebangsaan pada Peringatan ke-69 Hari Pahlawan di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan setiap pembangunan mental dan fisik harus berpedoman pada Pancasila, sebab melalui nilai-nilai itu warga harus mampu memahaminya. Karena dalam nilai tersebut sudah mencerminkan karakter bangsa.
"Kekuatan Pancasila yang dituangkan oleh pendiri bangsa Indonesia sudah berdasarkan kajian dan tafsiran serta mampu mencerminkan karakter bangsa. Karena itu dalam era globalisasi masyarakat Indonesia harus mampu memahami dan menjadi teladan setiap pembangunan tersebut," katanya.
Maulidi lebih lanjut mengatakan keseimbangan dalam pembangunan fisik dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) akan dapat diwujudkan, jika ada suatu keseimbangan.
"Oleh karena itu menurut saya kekuatan dalam Pancasila akan menjadi langkah maju dalam setiap perjuangan, walau era globalisasi menjadi tujuan bersama. Kesadaran setiap individu terhadap nilai-nilai Pancasila dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.
Sementara pembicara dari Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bali Putu Sindhu Andre Gita mengatakan penjajahan tempo dulu dengan era globalisasi adalah beda bentuk, namun visinya sama yakni sama-sama ingin menguasai dalam setiap negara.
"Penjajah zaman dulu adalah ingin menguasai negara dan rakyatnya, namun penjajahan pada zaman globalisasi adalah melalui produk-produk dari luar negeri," katanya.
Apabila bangsa Indonesia tidak menyadari dengan penjajahan saat ini, maka bangsa akan menjadi terpuruk dan selalu ketergantungan dengan negara lain.
"Karena itu kekuatan untuk kemandirian dan semangat berinovasi melalui SDM yang andal maka banjirnya produk-produk luar negeri paling sedikit kita bisa mengimbangi. Hal itu yang dibutuhan dalam perjuangan mengisi kemerdekaan di zaman modern," katanya. (WDY)