Denpasar (Antara Bali) - Produksi padi di Bali berdasarkan angka ramalan kedua (Aram II) 2015 diperkirakan sebesar 850.965 ton gabah kering giling (GKG) atau menurun 0,81 persen (6.979 ton) dibanding 2014.
"Menurunnya produksi tersebut diperkirakan terjadi karena berkurangnya luas panen 2.658 hektar (1,86 persen), meskipun produktivitas mengalami kenaikan sebesar 0,65 kwintal (1,08 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan berkurangnya luas panen sebagai dampak dari musim kemarau itu paling tinggi terjadi di Kabupaten Tabanan yang mencapai 1.924 hektar (5,22 persen), menyusul Kabupaten Karangasem 1.069 hektar (8,77 pesen) dan Kabupaten Buleleng 830 hektar (3,74 persen).
"El nino telah memicu kekeraingan pada sektor pertanian di sebagian daerah di Indonesia, termasuk Bali. Musim kemarau yang memicu terjadinya krisis air bersih maupun irigasi dampaknya semakin dirasakan petani," ujar Panasunan Siregar.
Akibat menurunnya debit air yang mengalir ke irigasi subak menjadikan tanaman padi mengalami kekeringan, sehingga luas panen dan produksi padi mengalami penurunan.
Panasunan Siregar menambahkan gagal panen (puso) juga membayangi petani di sejumlah daerah di Pulau Bali.
Selain berkurangnya luas panen juga akibat adanya pengalihan komoditas padi ke tanaman tembakau seperti di Kabupaten Buleleng yang mencapai 600 hektare dan di Kabupaten Gianyar 200 hektar.
Demikian pula terjadinya pergeseran atau tunda tanam yang terjadi di Kabupaten Jembrana, Tabanan, Gianyar dan Buleleng karena perbaikan jaringan irigasi pada akhir tahun 2014.
Demikian pula terjadi kekeringan tanaman padi seluas 635,76 hektar yang tersebar pada enam kabupaten yang meliputi Jembrana 263,50 hektar (41,45 persen), Gianyar 170 hektar (26,74 persen), Buleleng 115 hektar (18,17 persen), Badung 46,45 persen (7,31 persen), Tabanan 38 hektar (5,98 persen) dan Karangasem 2,31 hektar (0,36 persen).
Sebagian besar atau seluas 401,45 hektar (63,45 persen) kekeringan yang terjadi dalam intensitas ringan, sisanya seluas 101 hektar (15,89 persen) dengan intensitas berat serta intensitas sedang seluas 87 hektar (13,68 persen) dan gagal panen 46,31 hektar (7,28 persen).
Semua itu memberikan kontribusi terhadap menurunnya produksi padi di Bali secara keseluruhan yang diperkirakan mencapai 6.979 ton atau 0,81 persen, ujar Panasunan Siregar. (WDY)
Produksi Padi di Bali Diperkirakan Turun 0,81 Persen
Rabu, 11 November 2015 10:29 WIB