Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menilai bahwa optimisme konsumen rumah tangga terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang di daerah itu masih tinggi terbukti dari hasil survei bulanan menunjukkan angka di atas 100.
"Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) di atas 100 menunjukkan masih tingginya optimisme konsumen rumah tangga," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Kamis.
Dari hasil survei kepada lebih dari 200 rumah tangga sebagai responden acak di Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan dan Buleleng menunjukkan bahwa IEK Juli 2015 menjadi 103,5 atau turun 1,17 poin dari 104,67 pada bulan sebelumnya.
Dewi menjelaskan bahwa pelemahan IEK terutama disebabkan oleh penurunan indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja enam bulan mendatang sebesar 5,50 poin.
"Meskipun demikian, konsumen masih menunjukkan optimisme terhadap perkembangan perekonomian pada enam bulan mendatang yang terindikasi dari peningkatan indeks kondisi ekonomi enam bulan mendatang yang naik 0,47 poin," imbuhnya.
Hal itu, ucap dia, mendorong optimisme konsumen terhadap peningkatan penghasilan yang diindikasikan oleh peningkatan indeks ekspektasi penghasilan enam bulan mendatang yang meningkat 2,00 poin.
Optimisme konsumen terhadap perkembangan ekonomi enam bulan mendatang juga tercermin dari peningkatan indeks rata-rata pinjaman yang meningkat 1,60 poin.
Dia menjelaskan bahwa dari sisi konsumen, diperkirakan tekanan kenaikan harga menunjukkan kecenderungan terjadinya peningkatan pada Oktober 2015 yang terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga tiga bulan mendatang yang diperkirakan sedikit meningkat 0,112 poin dari bulan sebelumnya menjadi 178 dengan didorong oleh peningkatan kelompok komoditas kesehatan.
"Namun demikian, konsumen masih memiliki optimisme yang tinggi bahwa perkembangan harga tiga bulan ke depan masih tetap terkendali. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga tiga bulan mendatang yang lebih rendah dibanding periode Januari-Mei 2015," katanya.
Sementara selama minggu kedua Juli 2015, Dewi mencatat kondisi ekonomi masih menunjukkan pertumbuhan yang tertahan yang sejalan dengan masih lemahnya daya beli masyarakat dan kelesuan pasar.
Hasil survei konsumen periode Juli 2015 mengindikasikan bahwa tingkat keyakinan konsumen melemah dibanding bulan sebelumnya dan menunjukkan level yang pesimis dengan nilai indeks dibawah 100.
Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juli 2015 yang sebesar 97,92 atau turun 3,00 poin dibandingkan bulan sebelumnya. "Level IKK ini merupakan yang terendah sepanjang tahun 2015," imbuh Dewi. (WDY)