Mangupura (Antara Bali) - Aneka jenis buah impor harganya lebih mahal dari buah lokal, meskipun Hari Raya Idul Fitri serta Hari Raya Galungan dan Kuningan telah usai, yang sebelumnya kedua jenis buah-buahan itu harganya sempat melambung.
Dengan naik turunnya harga buah-buahan tersebut, sejumlah pedagang di Pasar Kapal, Mengwi, Kabupaten Badung mengeluhkan harga buah-buahan impor yang harganya masih melambung seperi buah yang didatangkan Amerika Serikat, kata Bu Gatri, salah satu penjual buah-buahan di Pasar Kapal, Senin.
Ia mengatakan, harga buah impor masih melambung tinggi, berbeda dengan harga buah lokal yang kadang naik dan turun. Namun untuk apel asal Amerika harganya tetap sehingga susah untuk menjualnya kepada konsumen.
Buah apel impor asal Negeri Paman Sam untuk satu kilogramnya mencapai Rp40 ribu dan terkadang jika bertepatan dengan hari raya bisa bertambah mahal menjadi Rp60 ribu.
Gatri menambahkan, harga buah apel impor ini jauh berbeda dengan apel lokal yang satu kilogramnya pada hari biasanya bisa Rp20 ribu, sedangkan pada hari raya mencapai Rp25 ribu.
"Kalau apel impor kami sudah menjualnya jika harganya tetap di atas buah lokal, buah lokal sangat mudah untuk dijual karena harganya mengikuti pasaran," ujar Bu Gatri.
Sementara itu Luh Mutiari, penjual buah lainnya menjelaskan, pasca hari raya ini harga buah-buahan mengalami penurunan hingga Rp2000/kg.
Untuk salak pada hari biasanya persatu kilogramnya Rp8.000, sedangkan pada hari raya Idul Fitri dan Hari Raya Kuningan Rp12 ribu.
Buah lainya seperti jeruk, harga hari biasanya dan untuk hari raya sama dengan harga salak Rp8.000 ribu pada hari biasa dan saat hari raya dijual Rp12.000/kg.
"Saya harapkan harga buah buahan jangan naik terlalu tinggi, agar kami bisa mudah menjual kepada masyarakat," harap Mutiari. (WDY)