Nusa Dua (Antara Bali) - Ajang bisnis pariwisata tahunan "Bali Beyond and Travel Fair" (BBTF) 2015 berhasil membukukan transaksi mencapai Rp9,4 triliun atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp6 triliun.
"Meskipun jumlah partisipasi pembeli menurun tetapi mereka lebih berkualitas dengan transaksi yang kami capai sebesar Rp9,4 triliun," kata Ketua Penyelenggara BBTF 2015, I Ketut Ardana dalam keterangan persnya di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu.
Menurut dia, pada pelaksanaan tahun ini jumlah pembeli yang ikut serta pameran wisata itu mencapai 171, menurun sebesar 30 persen dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 245 pembeli.
Namun jumlah transaksi yang dibukukan tahun lalu masih lebih rendah dibandingkan pembukuan transaksi yang dicapai pada pelaksanaan BBTF 2015 yang jauh lebih tinggi.
"Kami melakukan seleksi yang cukup selektif dalam mengikutsertakan para pembeli dari sejumlah negara. Tahun ini mereka berasal dari 28 negara di dunia," imbuh Ketua Asita Bali itu.
Sedangkan jumlah partisipasi penjual dari biro perjalanan wisata, akomodasi wisata dan jasa pariwisata lainnya itu sebanyak 176 penjual dari berbagai daerah di Tanah Air.
Penjual tersebut berasal dari Toraja, Makassar, Flores, Lombok, Sumbawa, Kepulauan Riau, Tanjung Puting dan beberapa daerah lainnya.
Salah satu perwakilan pembeli dari Australia, Archie Fraser mengaku bahwa kegiatan bisnis pariwisata tersebut sudah menunjukkan peningkatan baik dari segi kemasan hingga bisnis yang mempertemukan penjual dan pembeli.
"Ajang ini sudah ada peningkatan dari tahun lalu meski ini merupakan kegiatan yang baru digelar. Ini penting tak hanya bagi Bali tetapi Indonesia sehingga kami harapkan pemerintah ke depan lebih mendukung acara ini," kata Director of Strategy Asia Exchange Travel itu.
Pihaknya pun menyambut baik dengan lebih banyak daerah di Indonesia yang telah diperkenalkan dalam ajang tersebut dengan destinasi wisata yang potensial tetapi masih belum terlalu dikenal oleh wisatawan mancanegara.
BBTF digelar setahun sekali mulai 10-13 Juni 2015 yang tak hanya mempromosikan pariwisata Bali tetapi juga sejumlah daerah di Indonesia. (DWA)