Denpasar (Antara Bali) - Panitia "Bali Beyond and Travel Fair" (BBTF) 2015 mengajak para operator biro perjalanan yang khusus menangani wisata kapal pesiar untuk ikut bergabung dalam ajang bisnis pariwisata itu.
"Kami masih memiliki waktu tiga bulan, bisa saja mereka hadir karena operator kapal pesiar pun ingin tahu apa saja objek wisata yang ada untuk disusun dalam paket wisata bagi para penumpang `cruise`," kata Ketua Panitia BBTF 2015, I Ketut Ardana, di Denpasar, Minggu.
Pihaknya mengharapkan dengan hadirnya operator pariwisata yang khusus menangani kapal pesiar bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Indonesia khususnya Bali.
Wisata kapal pesiar selama ini dikenal memiliki kelas mewah karena kualitas wisatawan yang jauh lebih baik dengan lama tinggal dan tingkat pengeluaran belaja wisatawan yang lebih tinggi. Satu kapal pesiar berukuran besar, kata dia, mampu membawa lebih dari 5.000 orang wisatawan. Hal tersebut tentunya bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sesuai dengan target pemerintah yang mencanangkan 20 juta wisman pada tahun 2019.
Namun, Ardana mengharapkan kesiapan pemerintah terkait infrastruktur pelabuhan untuk mengakomodir kapal pesiar yang lebih besar. Ia menilai potensi wisata `cruise` di Indonesia, Provinsi Bali dinilai paling siap untuk mengakomodir wisata kapal pesiar itu.
Selama ini Pelabuhan Benoa di Denpasar, kerap disinggahi kapal pesiar namun itu masih yang berukuran sedang dengan jumlah rata-rata penumpang mencapai 1.000 hingga 2.000 orang. BBTF 2015 akan dihadiri 50 operator biro perjalanan wisata platinum dari sejumlah negara yang mampu mendatangkan minimal 10 ribu wisatawan per tahun. (WDY)