"Ini meningkat 22 persen jika dibandingkan dengan target tahun 2021 sebesar Rp4 triliun. Kami optimis target ini dapat tercapai," ujar Ketua Komite BBTF 2022 I Putu Winastra di Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Ia mengatakan pada tahun ini, BBTF memperkenalkan para sellers dengan konsep pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism dan pengembangan wisata wellness serta kesehatan atau health tourism.
Baca juga: 14-17 Juni, BBTF 2022 siap bantu pemulihan ekonomi Indonesia melalui pariwisata
"Tampilkan produk destinasi baru merupakan langkah strategis yang ditujukan untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara dan global untuk mengenal destinasi baru, fasilitas dan layanan berkualitas," katanya.
Putu Winastra menjelaskan, tema BBTF 2022 yaitu Balancing in Harmony juga menjadi upaya komunikasi dan jembatan membangkitkan ekonomi pariwisata post-pandemi dan mata rantai promosi destinasi maupun produk wisata berkelanjutan.
Menurutnya, ajang pertemuan bisnis ke bisnis dalam industri pariwisata nasional dan internasional, ikut mengambil peran penting dalam penyampaian informasi dan kerja sama dengan operator perjalanan luar negeri atau buyers yang akan mengirimkan wisatawan ke Indonesia.
"Tahun ini BBTF telah berhasil menarik perhatian sebanyak 181 sellers dari 30 kabupaten/kota dari 13 provinsi termasuk Bali serta Indonesia secara keseluruhan, dan 273 buyers dari 30 negara ikut meramaikan bisnis industri pariwisata.
Baca juga: BBTF 2022 di Bali pertemukan 87 pembeli dari 28 negara
BBTF tahun ini juga akan diikuti oleh sejumlah agen perjalanan wisata baru yang berasal dari Afrika, beserta negara-negara dengan kontribusi besar dari Eropa, Timur Tengah, negara ASEAN, India, Australia, dan Asia secara keseluruhan.
Menurut Putu Winastra, Nigeria untuk pertama kalinya ikut meramaikan BBTF tahun ini dan sekaligus tercatat sebagai buyer dengan jumlah terbanyak setelah Indonesia, kemudian Australia, India, Filipina, Prancis, Belanda, diikuti oleh UK, dan Uni Emirat Arab.
"Mencatat pencapaian transaksi BBTF tahun-tahun sebelumnya, acara ini kami yakini sebagai Indonesia's Leading International Travel Fair yang dapat dibanggakan dan menjadi alat promosi destinasi-destinasi provinsi Indonesia, serta produk perjalanan berkelanjutan," ungkapnya.