Badung (ANTARA) - Penyelenggaraan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2022 diharapkan dapat membangkitkan kembali sektor pariwisata Indonesia, khususnya Bali, saat pascapandemi COVID-19.
"Tema BBTF yaitu 'Balancing in Harmony' bertujuan untuk menghidupkan kembali pariwisata pasca pandemi dengan konsep inspirasi bagi para pemangku kepentingan untuk aktif melakukan promosi tentang kesehatan dan keseimbangan spiritual, produk dan kualitas wisata yang berkelanjutan," ujar Ketua Komite BBTF 2022 I Putu Winastra saat pembukaan kegiatan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Putu Winastra mengatakan, BBTF 2022 berhasil menarik perhatian sebanyak 181 pihak penjual dari 30 kabupaten/kota dari 13 provinsi, termasuk Bali serta Indonesia secara keseluruhan, dan 273 pihak pembeli dari 30 negara.
Baca juga: BBTF 2022 raih respons positif dari industri
Sejumlah agen wisata tercatat baru berpartisipasi pada penyelenggaraan BBTF kedelapan ini khususnya agen perjalanan wisata dari Afrika, bersama dengan negara-negara dengan kontribusi besar dari Eropa, Timur Tengah, negara-negara ASEAN, India, Australia, dan Asia secara keseluruhan.
"Pasar Nigeria meneropong potensi luxury market yang untuk pertama kalinya hadir di BBTF sebagai buyers. Nigerian Travel yang diwakili oleh CEO NTT (Nigerian Travel Two) Global Destinations, Elizabeth Agboola yakin bahwa Bali memiliki nilai dan potensi untuk luxury market," katanya.
Secara virtual, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya akan terus mendiversifikasi pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata yang sekarang tidak hanya bergantung pada jumlah kedatangan, tetapi juga pada kualitas pariwisata.
"Kami melihat kontribusi travel agent, tour operator dalam membawa bisnis industri pariwisata serta perannya dalam mendorong kolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya," ungkapnya.
Baca juga: Mendagri: Pesta Kesenian momentum kebangkitan ekonomi-pariwisata Bali (video)
Dalam keterangannya, Menparekraf juga mendukung Bali and Beyond Travel Fair 2022 karena akan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta membuka peluang usaha dan lapangan kerja.
Ia juga mengharapkan pelaku pariwisata pada BBTF 2022 agar mempromosikan pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan guna meningkatkan kunjungan turis domestik maupun mancanegara.
“Saat ini Indonesia sudah mulai beralih dari mass tourism (pariwisata massal) ke jenis pariwisata yang lebih menekankan kualitas, antara lain wellness tourism, health tourism, sport tourism, dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition)," ujar Menparekraf.
Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2022 yang dilaksanakan di kawasan Nusa Dua pada 14-17 Juni 2022 menargetkan nilai transaksi sebesar Rp5,2 triliun selama pelaksanaan kegiatan. Target nilai transaksi tersebut meningkat 22 persen jika dibandingkan dengan target tahun 2021 sebesar Rp4 triliun.