Badung (ANTARA) - Ketua Komite Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2022 I Putu Winastra mengatakan penyelenggaraan ajang pameran pada 14-17 Juni 2022 itu meraih respons positif dari industri.
"Kegiatan ini mendapat respons positif dari berbagai pelaku industri pariwisata baik domestik maupun luar negeri untuk memanfaatkan event tahunan ini sebagai sarana promosi yang ampuh," ujarnya saat Talkshow BBTF 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Rabu.
Ia mengatakan, pada BBTF 2022 tersebut para pelaku akomodasi wisata, biro perjalanan, atraksi dan instansi pemerintah di sektor pariwisata di luar Bali juga mengambil kesempatan untuk menampilkan potensi daerahnya masing-masing-masing dengan mengisi stan yang disediakan sebagai penjual.
"BBTF tahun ini telah berhasil menarik perhatian sebanyak 181 sellers dari 30 kabupaten/kota dari 13 provinsi termasuk Bali serta Indonesia secara keseluruhan, dan 273 buyers dari 30 negara," katanya.
Baca juga: 14-17 Juni, BBTF 2022 siap bantu pemulihan ekonomi Indonesia melalui pariwisata
Menurutnya, pada tahun ini BBTF juga menyambut sejumlah agen wisata yang baru berpartisipasi khususnya agen perjalanan wisata dari Afrika, bersama dengan negara-negara dengan kontribusi besar dari Eropa, Timur Tengah, negara-negara ASEAN, India, Australia, dan Asia secara keseluruhan.
"Nigeria pertama kali mengikuti BBTF tahun ini dan juga tercatat sebagai pembeli dengan jumlah delegasi terbanyak setelah Indonesia, kemudian Australia, India, Filipina, Prancis, Belanda, disusul Inggris dan Uni Emirat Arab," ungkap Putu Winastra.
Ia menjelaskan, pada tahun ini BBTF juga menampilkan 13 destinasi provinsi Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Aceh, Bangka Belitung, DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sumatera Utara dan Bali.
"Destinasi-destinasi itu ditampilkan bersama dengan lima destinasi prioritas yaitu Toba, Mandalika, Borobudur, Likupang, dan Labuan Bajo. Penyajian destinasi ini juga memberikan ruang bagi seni pertunjukan, budaya dan keunikan masing-masing daerah," ujarnya.
Baca juga: Mendagri: Pesta Kesenian momentum kebangkitan ekonomi-pariwisata Bali (video)
Dalam kegiatan talkshow itu, panitia BBTF mengangkat tema acara "Balancing in Harmony" dengan menghadirkan narasumber terpilih dari berbagai tren pariwisata, praktisi di Bali sebagai upaya merespon arahan pemerintah.
"Arahan itu untuk fokus tidak hanya pada pencapaian jumlah wisatawan, tetapi pada peningkatan jumlah wisatawan, kualitas pengeluaran wisatawan dan lingkungan yang berkelanjutan untuk desa wisata yang sesuai dengan CHSE," katanya.
Putu Winastra mengungkapkan, pelaksanaan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) kedelapan pada tahun ini menargetkan nilai transaksi sebesar Rp5,2 triliun selama pelaksanaan kegiatan.
"Ini meningkat 22 persen jika dibandingkan dengan target tahun 2021 sebesar Rp4 triliun. Kami optimis target ini dapat tercapai," ujarnya.
BBTF 2022 raih respons positif dari industri
Rabu, 15 Juni 2022 19:40 WIB