Denpasar (Antara Bali) - Ajang "Bali Beyond and Travel Fair" (BBTF) 2015 menargetkan pembukuan transaksi bisnis senilai Rp13,5 triliun atau lebih besar dari tahun 2014 yang hanya mencapai Rp6,2 triliun.
"Kami menargetkan angka yang lebih tinggi karena jumlah `buyer` (pembeli) platinum meningkat, yakni mencapai 50 perusahaan. Kami optimistis angka itu tercapai," kata Ketua Panitia BBTF 2015 Ketut Ardana di Denpasar, Sabtu.
Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali itu menjelaskan bahwa pembeli platinum merupakan operator biro perjalanan internasional yang mampu mendatangkan wisatawan minimal 10 ribu orang ke Indonesia per tahun.
Sedangkan pembeli kategori emas biasanya mampu mendatangkan wisatawan minimal 6.500 wisatawan ke Tanah Air per tahun.
"Buktinya sejumlah operator biro perjalanan besar dari Eropa sudah mulai mendaftar," imbuhnya.
Ardana lebih lanjut menjelaskan bahwa BBTF tidak hanya mempromosikan pariwisata Pulau Dewata semata, melainkan juga sejumlah destinasi wisata dari daerah lain di Indonesia.
"Bali menjadi alat untuk menarik dan mempromosikan objek wisata Nusantara," ucapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengharapkan BBTF tersebut sejajar dengan perhelatan yang sama dengan yang digelar oleh beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.
"Kementerian Pariwisata menjadikan BBTF sebagai ajang promosi pariwisata andalan Indonesia," ucapnya.
Selain keikutsertaan jumlah operator biro perjalanan wisata kelas platinum yang meningkat, jumlah pembeli juga ditargetkan meningkat, yakni mencapai 325 pembeli dari negara-negara potensial.
Negara asal pembeli itu di antaranya Amerika Serikat, negara-negara di kawasan Eropa Barat dan Eropa Timur, Timur-Tengah, Afrika Selatan, Asia Utara, dan Asia Selatan, India, negara-negara ASEAN, Korea Selatan, Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Australia, Selandia Baru, Jepang, Amerika Latin, dan Indonesia.
Sedangkan jumlah penjual dari sejumlah sektor, di antaranya perhotelan, biro perjalanan wisata, korporasi, transportasi, pemerintahan, dan restoran yang ditargetkan mencapai 370 penjual atau meningkat dari tahun sebelumnya yakni 278.
Ajang bisnis pariwisata itu menelan biaya sebesar Rp23,2 miliar yang dikumpulkan dari industri pariwisata setempat di samping sejumlah sponsor dari beberapa perusahaan, termasuk salah satu maskapai penerbangan asing dan Pemerintah Provinsi Bali. Tahun lalu dana penyelenggaraannya mencapai Rp21,7 miliar.
BBTF 2015 merupakan ajang bisnis pariwisata yang digelar untuk kedua kalinya dan tahun ini digelar pada 10-14 Juni 2015.
"Tahun ini akan difokuskan tiga segmen pasar, yakni 'leisure', MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition), dan minat khusus," kata Ardana. (ADT/DWA)