Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kota itu untuk memanfaatkan pemasaran produk melalui teknologi digital dalam menghadapi persaingan pasar bebas dalam masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
"Bisnis online itu tidak rumit, efektif dan gratis tetapi pengetahuan juga penting agar bisa bersaing dalam menghadapi MEA 2015," kata Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, peluang di dalam memanfaatkan bisnis melalui teknologi digital itu sangat besar karena saat ini penyediaan ruang pemasaran melalui dunia maya tidak terbatas dibarengi dengan potensi UMKM yang besar.
Pemkot Denpasar, kata dia, sejak lima tahun lalu telah menginisiasi adanya pemasaran melalui dunia maya yakni "e-commerce" tanpa dikenakan biaya.
"Sudah ada 600 pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi itu," imbuhnya.
Meski demikian, ia mengharapkan agar pelaku UMKM tersebut juga tidak tergantung kepada pemerintah namun bisa melakukan hal tersebut secara mandiri mengingat peluang pasar yang begitu besar dan persaingan kini semakin ketat.
Untuk itu, ia mengingatkan kepada pelaku usaha khususnya usaha kecil agar tidak menganggap remeh MEA 2015 sehingga tidak mudah tergilas produk dari negara tetangga.
Hingga saat ini, di Denpasar sendiri tercatat sekitar 11 ribu pelaku UMKM yang menjalankan berbagai macam produk usaha kecil mulai kerajinan hingga makanan.
Namun diyakini masih banyak pelaku usaha kecil tersebut yang belum memanfaatkan teknologi informasi sebagai media pemasaran produk.
"Saat ini ekonomi nasional tengah dilanda perlambatan tetapi UMKM tidak boleh berhenti. Ini kesempatan bagi UMKM menggerakkan diri karena online menguntungkan bisnis UMKM masa depan," ujar Rai Dharmawijaya Mantra. (WDY)