Denpasar (ANTARA) - Bisnis industri forex yang berbasis online atau berjaringan saat pandemi COVID-19 berkembang dan memberi peluang menjanjikan.
"Saat kondisi pandemi banyak bisnis anjlok, namun pada saat yang sama, tumbuh bisnis-bisnis baru lainnya. Salah satunya adalah perusahaan foreign exchange seperti PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) yang mengembangkan NET89," kata CEO PT SMI, Andreas Andreyanto saat Business Training
Development (BTD) di Denpasar, Bali, Sabtu.
Ia menjelaskan NET89 adalah robot trading yang bisa menjadi asisten virtual dalam genggaman para pemula di industri forex.
Menurut Andreas Andreyanto, pada masa pandemi ini, tentu saja, bisnis yang bisa memberikan solusi, bagaimana memberikan peluang baru bagi banyak orang, akan menjadi pilihan.
Ia mengatakan perusahaan IT dengan jenis produk yang dipasarkan berupa software trading cryptocurrency dan forex ini bisa dijalankan dimana saja dengan modal relatif tidak besar. Apalagi, sudah ada sistem yang mapan sehingga sangat mudah diduplikasi
"Kami ingin memberikan training bisnis, edukasi kepada anggota atau member supaya mereka memiliki kemampuan lebih, untuk mengembangkan jaringan," ujarnya.
Baca juga: Pasar Forex dan Komoditas Mulai Bergerak Naik
Ia mengatakan jumlah member atau anggota perusahaan yang berpusat di Kota Surabaya itu mencapai 35-50 ribu tersebar di Indonesia.
Selain itu, jaringan NET89 ini telah berkembang di 14 negara dari kawasan Asia dan Eropa seperti Singapura, Malaysia, Jerman hingga Belanda.
Keunggulan bisnis ini, memiliki produk yang tidak dimiliki kompetitor. Karena itu, pihaknya melakukan edukasi bagaimana mereka bisa menjalankan sotfware trading sendiri.
Bisnis industri forex berkembang saat COVID-19
Sabtu, 17 Oktober 2020 21:03 WIB