Jakarta (Antara Bali) - Dokter Divisi Alergi Imunologi Klinik Departemen
Ilmu Penyakit Dalam FKUI, memandang, tak melulu bayi dan anak-anak,
orang dewasa pun masih memerlukan vaksinasi.
"Antibodi menurun sesuai berjalannya waktu. Oleh karena itu,
orang dewasa mulai usia 19 tahun dan seterusnya masih membutuhkan
vaksin," ujar Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD, KAI, FINASIM, di Jakarta,
Rabu.
Kemudian, lanjut Iris, vaksinasi selain merupakan pencegahan
efektif terhadap penyakit juga bisa meningkatkan angka harapan hidup
seseorang.
"Vaksin sebagai pencegahan efektif terhadap penyakit, membuat kita tetap
sehat, umur lebih panjang," kata dia yang juga merupakan bagian dari
Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia (PAPDI) itu.
American Society of Internal Medicine di
Atlanta pernah mengungkapkan, imunisasi pada orang dewasa dapat mencegah
kematian sepuluh kali lipat dibandingkan dengan anak.
Hanya saja, lanjut Iris, tak seperti pada bayi dan anak-anak,
vaksinasi pada dewasa relatif kurang mendapat perhatian masyarakat di
Indonesia.
"Ini bisa jadi karena keraguan keamanan vaksin, ganti rugi yang
tidak memadai dan belum meratanya pemahaman pentingnya vaksin untuk
dewasa," kata dia.
Dalam Konsesus Imunisasi Dewasa pada 2008 lalu, dituliskan, data
di sejumlah negara maju menunjukkan efektivitas vaksin Hepatitis B
misalnya, bisa mencegah penyakit 80-95 persen. Lalu, vaksin influenza
dapat menurunkan insiden influenza 70-90 persen.
Kemudian, vaksin tetanus dapat mencegah tetanus 100 persen dan difteri
85 persen. (WDY)
Perlukah Orang Dewasa Lakukan Vaksinasi?
Kamis, 5 Maret 2015 9:21 WIB