Jembrana, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali, melakukan vaksinasi darurat di Banjar Puana, Desa Tegalbadeng Barat, setelah terjadi kasus gigitan anjing rabies yang menyebabkan seorang bocah meninggal.
"Vaksinasi ini merupakan respon kami agar kasus serupa tidak terulang kembali. Vaksinasi akan dilakukan ke seluruh hewan peliharaan yang berpotensi menularkan rabies seperti anjing dan kucing," kata Kepala Seksi Veteriner dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Jembrana drh. I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulyawan di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat.
Dia mengatakan agar jangkauan vaksinasi bisa maksimal, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah Desa Tegalbadeng Barat, Kecamatan Negara dengan bersama-sama melakukan penyisiran.
Saat penyisiran di lapangan, menurut dia, pihaknya mendapatkan data selama bulan Mei di wilayah tersebut terjadi 12 kasus gigitan anjing pembawa virus rabies.
Baca juga: ITDC bantu vaksinasi rabies dukung pariwisata di Bali
"Kami akan menangani kasus ini dengan serius dan tuntas sehingga tidak menyebar ke wilayah lain," katanya.
Menurut dia, vaksinasi terhadap anjing dan kucing ini sudah dimulai tanggal 11 Maret lalu, yang pada saat itu sebanyak 29 ekor anjing berhasil divaksinasi.
"Untuk hari ini sebanyak 41 ekor anjing dan satu ekor kucing berhasil kami vaksinasi. Kegiatan ini akan terus kami lanjutkan sampai wilayah ini terlindungi dari penularan virus rabies," katanya.
Dia tidak menampik selama proses vaksinasi sempat ada warga yang menolak, karena mendapat informasi yang keliru.
Setelah mendapatkan penjelasan dari petugas, kata dia, warga yang menolak itu akhirnya mau menerima anjingnya divaksin.
"Vaksinasi ini dilakukan untuk melindungi masyarakat. Jadi masyarakat tidak usah khawatir tapi justru harus mendukung program ini," katanya.
Baca juga: Pemkab Buleleng gencarkan vaksinasi cegah rabies