Ubud (Antara Bali) - Kompetisi menulis fiksi mini melalui jaringan internet sebagai salah satu kegiatan "Citibank Ubud Writers & Readers Festival 2010" mendapat respons luar biasa dan kini sudah terhimpun 800 naskah dengan 6.000-an komentar.
"Walaupun festival penggemar sastra ini belum dibuka secara resmi, tetapi bagian dari kegiatan yang kami luncurkan 17 Agustus 2010 melalui portal bertajuk 'Kilat! Flash Fiction Challenge' ini sudah menunjukkan kesuksesan," kata Sarah Tooth, wakil ketua panitia penyelenggara kegiatan tersebut di Ubud, Kabupaten Gianyar, Minggu.
Selain keberhasilan menarik minat ratusan penulis dengan ribuan komentar, katanya, kegiatan tersebut juga direspons lebih dari 17.000 dukungan untuk naskah-naskah yang ada.
"Itu jumlah yang sangat fantastis untuk sebuah kompetisi menulis. Keberhasilan ini juga diikuti peningkatan jumlah pengakses situs yang setiap harinya mencapai 20.000 pengunjung, berasal dari 88 negara," ujar perempuan asal Australia itu bangga.
Melalui kegiatan itu, diharapkan bisa lebih mengenalkan festival tahunan yang ketujuh tersebut kepada khalayak luas, sekaligus memberikan wadah bagi para penulis muda Indonesia untuk menunjukkan karyanya.
Dengan menyiarkan karya-karya tersebut melalui portal, maka para penulis muda itu mendapat kesempatan untuk menarik perhatian audiens, sekaligus mengundang komentar pembaca.
Rencananya, karya-karya para pemenang kontes tersebut diterbitkan menjadi kumpulan cerita yang bisa dibagikan kepada seluruh peserta selama festival berlangsung, 6-10 Oktober 2010.
"Ini merupakan wujud apresiasi kami atas kontribusi para penulis. Kami juga berencana menggelar acara khusus bagi mereka saat festival berlangsung," ujar Sarah Tooth.
Kontes menulis cerita fiksi "online" tersebut semula digagas oleh "water&stone", sebuah perusahan digital berbasis di Bali.
Menurut Ric Shreves dari "water&stone", kontes itu merupakan salah satu bentuk promosi yang sangat disukai. "Kami sangat menyukai. Konsep ini sangat kreatif, dan yang menyenangkan, bisa diterima oleh audiens. Benar-benar sebuah langkah tepat untuk meraih perhatian publik dari berbagai penjuru," katanya.
Untuk mempromosikan kontes menulis melalui jaringan internet itu, pihaknya hanya mengandalkan media sosial dan forum pertemanan. "Terbukti, facebook, twitter, dan kaskus sangat efektif menjaring audiens Indonesia," ujar Ric Shreves.
Menurut dia, dari dua jenis jaringan pengiriman naskah (entri), jumlah naskah berbahasa Indonesia jauh lebih banyak daripada yang berbahasa Inggris, yakni 8 berbanding 1. Begitu pula komentar-komentar yang masuk, sebagian besar dalam Bahasa Indonesia.
"Kilat! Flash Fiction Challenge" mensyaratkan panjang naskah tidak lebih dari 350 kata, karya yang masuk langsung disiarkan dan dapat dibaca, dikometari dan diberikan dukungan oleh pengunjung situs.
Kegiatan tersebut dibuka hingga 24 September 2010. Pengumuman pemenang akan dijadwalkan 1 Oktober 2010. Keterangan lebih lanjut dapat dibaca pada http://flashfiction.ubudwritersfestival.com.
Informasi terkait festival itu dapat diakses melalui http://www.ubudwritersfestival.com, http://twitter.com/ubudwritersfest dan http://www.facebook.com/ubudwritersfest.(*)
