Jakarta (Antara Bali) - Ketua Departemen Politik dan Hubungan
"Internasional Centre for Strategic and International Studies" (CSIS)
Philips Vermonte menilai sistem oligarki akan menguat dalam demokrasi
Indonesia pada 2015.
"Dalam konteks lingkup demokrasi Indonesia 2015, kita akan
menyaksikan kecenderungan menguatnya oligarki," kata Philips dalam
diskusi bertajuk "Pemetaan Politik 2015 dan Political Outlook 2015" di
kantor CSIS, Jakarta, Senin.
Menguatnya oligarki, ujar dia, dapat diprediksi melalui kembalinya
tren aklamasi di sebagian besar partai politik. Aklamasi menunjukkan
kegagalan partai politik dalam menjalankan perannya sebagai alat
demokratisasi.
Ia berpendapat sejak reformasi partai politik belum melakukan perbaikan signifikan internalnya agar mendukung demokratisasi.
"Reformasi politik 1998 telah membawa perbaikan demokratis pada
institusi seperti TNI, media, organisasi masyarakat sipil, tapi partai
belum pernah mendemokratisasi diri secara internal," tutur dia.
Partai politik, kata dia, hingga kini juga dikuasai individu atau
sekelompok orang saja hingga menimbulkan masalah regenerasi yang
berhenti.
Ia mengatakan, jika sistem oligarki terus menguat dalam demokrasi
Indonesia, maka korupsi, kolusi dan nepotisme akan kembali merebak bagai
jamur di musim hujan.
Menurut dia, partai politik seharusnya tidak mengembangkan tren
pemilihan ketua umum dengan aklamasi, melainkan dengan pemungutan suara.
Selain itu, ia berharap Presiden Jokowi dapat lebih tegas dan
berhenti berkompromi dengan kekuatan oligarkis di sekitarnya serta lebih
memerhatikan aspirasi publik.
Senada dengan CSIS, sebelumnya peneliti dari Indonesia Legal
Roundtable (ILR) Erwin Natosmal Oemar juga menyarankan Presiden Joko
Widodo untuk tidak takut terhadap oligarki politik yang berada di dalam
lingkaran kekuasaannya saat ini dan tetap konsisten menepati janji
politik terhadap masyarakat.
"Sebenarnya Jokowi tidak usah takut terhadap oligarki. Saya pikir
dengan masyarakat yang mulai kritis dan keterbukaan informasi, siapapun
pemimpin yang baik itu pasti didukung masyarakat," katanya. (WDY)
Peneliti: Sistem Oligarki Menguat pada 2015
Selasa, 27 Januari 2015 4:59 WIB