Tabanan, Bali (ANTARA) -
Pengurus dan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyepakati dalam jangka panjang fokus pada pembangunan Bali di masa depan.
Hal tersebut terungkap saat para kader partai PDIP Bali menggelar acara sosialisasi haluan pembangunan Bali masa depan di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Bali, Selasa.
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali I Wayan Koster mengatakan acara sosialisasi haluan pembangunan Bali tersebut digelar untuk memfokuskan membangun Bali di masa depan.
Adapun tujuan diselenggarakannya sosialisasi itu yakni membahas bagaimana agar haluan pembangunan Bali 100 tahun ke depan ini bisa berjalan dengan baik.
"Sepatutnya hal ini dijadikan rencana pembangunan jangka panjang menengah dan rencana kerja tahunan. Semua calon Kepala Daerah agar menggunakan visi misi bersumber dari panduan pembangunan bali 100 tahun ke depan, karena ini pedomannya," kata Wayan Koster.
Baca juga: Koster beberkan tahapan panjang untuk membangun Bandara Bali Utara
Sementara itu, Ketua DPC PDI Tabanan Komang Gede Sanjaya menyatakan pembangunan Bali di masa depan ini akan di mulai 2025 - 2125, dimana angka tersebut dapat diartikan pembangunan 100 tahun Bali era baru.
Menurut Sanjaya ketika berbicara mengenai Bali 100 Tahun ke depan, tentunya banyak isu-isu strategis, baik permasalahan maupun potensi Bali yang bisa menjadi diskusi dalam ruang-ruang dialektika.
Sehubungan dengan hal tersebut Sanjaya mengutip sebuah pernyataan Presiden Republik Indonesia Ke-5, Megawati Soekarnoputri, yang pernah menanyakan pada Bung Karno, apakah padi yang dijemur para petani Bali di Jalanan, tidak dicuri orang?
Atas pertanyaan tersebut, Bung Karno menjawab, bahwa orang Bali hidupnya lurus, tidak mungkin dicuri.
Baca juga: Calon PDIP untuk pilkada di Bali diumumkan awal Agustus
Dalam pandangan Sanjaya, Ibu Megawati memiliki kecintaan dan kegelisahan pada masa depan Bali.
“Ini menjadi pemikiran saya pribadi, bagaimana beliau begitu fokus dengan Bali. Ini merupakan pertanyaan besar yang harus kita jawab dan pertanggungjawabkan, bukan saja kepada anak cucu kita nantinya, tetapi juga kepada betara lelangit yang telah memberikan anugerah kepada kita semua,” ujar Sanjaya.
Guna memastikan Bali 100 tahun ke depan akan tetap ajeg, menurut Sanjaya ada beberapa poin mendasar yang dimulai langsung oleh Kader-kader PDI Perjuangan, untuk mengambil posisi terdepan dalam menjaga Bali.
Dia menjelaskan semua kader partai berlambang Banteng tersebut harus menyatukan frekuensi bahwa sudah saatnya Bali bergerak, memastikan demografi orang Bali tetap terjaga, memastikan keturunan, kesenian, bahasa, adat dan budaya Bali tidak tergerus oleh arus deras globalisasi.
"Saya berharap semua pihak dapat menyimaknya dengan seksama, untuk bekal kita menyalakan lilin di hati kita masing-masing dan untuk meneguhkan keyakinan kita, bahwa kita harus mulai bergerak dari hal-hal yang kecil untuk memastikan Bali tidak akan hilang dari peradaban dunia," kata Sanjaya.