Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Bali membagi arena Denpasar Festival Ke-17 menjadi empat zona dari kuliner Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hingga pertunjukan musik.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Luh Putu Ryastiti di Denpasar, Jumat mengatakan penataan tempat penyelenggaraan Denpasar Festival ke-17 dibagi dalam 4 zona pelaksanaan di sekitar Kawasan Catur Muka yakni zona A Kawasan Catur Muka yang merupakan area persimpangan antar zona, dimana inaugurasi pembukaan digelar pada 22 Desember 2024.
Selanjutnya, zona B di sepanjang ruas Jalan Veteran bagian selatan (depan Inna Bali Hotel) yang diperuntukkan bagi stand UMKM kriya dan fesyen, serta dilengkapi dengan panggung fashion show, untuk peragaan busana.
Untuk zona C berada di sepanjang ruas Jalan Gajah Mada bagian Timur (depan kantor walikota) yang diperuntukkan bagi stand UMKM Kuliner dan Kopi.
Dan yang terkahir Zona D yakni Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung yang diperuntukkan untuk panggung musik, panggung budaya Barat, stand kuliner kekinian, food ruck dan wirausaha muda Denpasar, stand kartun Denpasar, Dinas Sosial Kota Denpasar, HIPMI, Pos Kesehatan, Pos Keamanan Terpadu, INBIS Binaan Dinas Koperasi UMKM Kota Denpasar.
Ryastiti mengatakan pelaksanaan Denpasar Festival selama empat hari ini turut didukung oleh 30 grup musik dan 450 orang untuk pendukung pementasan budaya dengan diantaranya terdapat pementasan Tari Kathak dari Konsulat Jenderal India serta Tari Seka Kamoro, Mimika, Papua Tengah.
Berbagai macam acara interaktif turut mengisi rangkaian acara di Denpasar Festival, diantaranya Workshop dan Lomba Fotografi, Parade Merangkai Bunga, hingga Parade Ngelawar.
Ryastiti menjelaskan sebagai salah satu festival yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui sinergi ekonomi kreatif, Denpasar Festival turut menghadirkan 190 UMKM unggulan baik itu produk kategori kuliner dan kopi, serta kriya, fesyen dan agro yang sebelumnya telah melalui proses kurasi oleh lembaga profesional.
“Denpasar Festival ke-17 menjadi bukti nyata bagaimana sebuah kota dapat mempertahankan jati dirinya sembari terus berkembang. Festival ini menjadi kesempatan emas untuk merasakan pengalaman budaya yang autentik sekaligus menikmati hiburan kekinian yang memukau," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Luh Putu Ryastiti di Denpasar, Jumat mengatakan penataan tempat penyelenggaraan Denpasar Festival ke-17 dibagi dalam 4 zona pelaksanaan di sekitar Kawasan Catur Muka yakni zona A Kawasan Catur Muka yang merupakan area persimpangan antar zona, dimana inaugurasi pembukaan digelar pada 22 Desember 2024.
Selanjutnya, zona B di sepanjang ruas Jalan Veteran bagian selatan (depan Inna Bali Hotel) yang diperuntukkan bagi stand UMKM kriya dan fesyen, serta dilengkapi dengan panggung fashion show, untuk peragaan busana.
Untuk zona C berada di sepanjang ruas Jalan Gajah Mada bagian Timur (depan kantor walikota) yang diperuntukkan bagi stand UMKM Kuliner dan Kopi.
Dan yang terkahir Zona D yakni Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung yang diperuntukkan untuk panggung musik, panggung budaya Barat, stand kuliner kekinian, food ruck dan wirausaha muda Denpasar, stand kartun Denpasar, Dinas Sosial Kota Denpasar, HIPMI, Pos Kesehatan, Pos Keamanan Terpadu, INBIS Binaan Dinas Koperasi UMKM Kota Denpasar.
Ryastiti mengatakan pelaksanaan Denpasar Festival selama empat hari ini turut didukung oleh 30 grup musik dan 450 orang untuk pendukung pementasan budaya dengan diantaranya terdapat pementasan Tari Kathak dari Konsulat Jenderal India serta Tari Seka Kamoro, Mimika, Papua Tengah.
Berbagai macam acara interaktif turut mengisi rangkaian acara di Denpasar Festival, diantaranya Workshop dan Lomba Fotografi, Parade Merangkai Bunga, hingga Parade Ngelawar.
Ryastiti menjelaskan sebagai salah satu festival yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui sinergi ekonomi kreatif, Denpasar Festival turut menghadirkan 190 UMKM unggulan baik itu produk kategori kuliner dan kopi, serta kriya, fesyen dan agro yang sebelumnya telah melalui proses kurasi oleh lembaga profesional.
“Denpasar Festival ke-17 menjadi bukti nyata bagaimana sebuah kota dapat mempertahankan jati dirinya sembari terus berkembang. Festival ini menjadi kesempatan emas untuk merasakan pengalaman budaya yang autentik sekaligus menikmati hiburan kekinian yang memukau," katanya.
Tema yang kini mewarnai pelaksanaan Denpasar Festival ini menjadi penuntun bagi kreatvitas yang membawa kilau bagi Kota Denpasar, ayo berkunjung dan berbelanja di Denfest pada 22-25 Desember mendatang,” ujar Riyastiti.
Baca juga: Denpasar Festival ke-17 digelar 22-25 Desember ajak 190 UMKM