Denpasar (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Denpasar memberi dukungan penuh hingga bantuan pendukung gelaran Sanur Village Festival (SVF) Ke-17, sebab Kawasan Sanur sendiri merupakan penyumbang 45 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) Denpasar.
Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Denpasar Ketut Trisna Aryani mengatakan penyumbang PAD yang tinggi di ibu kota Provinsi Bali ini adalah pariwisata yaitu dari pajak hotel dan restoran (PHR), dimana kontribusi Sanur untuk PHR saja mencapai 70 persen.
“Kalau kita bicara Denpasar, PAD itu tidak bisa lepas dari pariwisata, berpusat di Sanur selain beberapa daerah lain ada, makanya kami bantu kegiatan-kegiatan yang akan meningkatkan pariwisata ini,” kata dia di Denpasar, Senin.
Ketut Trisna menyebut untuk Sanur Village Festival 2024 Pemkot Denpasar menggelontorkan dana bantuan sekitar Rp187 juta, dengan harapan akan ada perputaran ekonomi secara langsung di dalam acara maupun luar acara.
“Tahun lalu pengunjungnya mencapai 53 ribu dalam 5 hari, sekarang seperti Sandhy Sondoro satu orang bawa 18 kru, apalagi yang band,” ujarnya.
“Untuk SVF sendiri pasti kami harapkan kunjungan wisatawan yang menginap di Sanur, dan mereka pasti mengajak keluarga, apalagi Bali, itu yang kami harapkan, selain itu juga mereka berbelanja,” sambung pejabat Dispar Denpasar itu.
SVF 2024 sendiri berlangsung di Pantai Mertasari, Denpasar, pada 16-20 Oktober, dengan kegiatan utama festival musik diikuti kegiatan kreatif komunitas dan aksi sosial.
Ketua Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) sekaligus Ketua Panitia SVF 2024 Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan umumnya dampak dari festival musik ini tidak terlihat langsung melainkan terasa di kenaikan okupansi kamar hotel.
Baca juga: Pesona Ice Carving di AstraPay Amrta Segara Sanur Village Festival
Tahun sebelumnya perputaran uang dalam Sanur Village Festival mencapai Rp10 milyar, sehingga diharapkan kesuksesan ini kembali berlanjut setelah mendatangkan Andra N The Back Bone, Dul Jaelani, Sandhy Sondoro, dan sejumlah musisi lainnya.
Melihat tren yang digemari wisatawan, Gus De, sapaannya, memfokuskan acara tahun ini kepada ruang bagi UMKM, seniman, dan komunitas.
”Kami menyadari untuk menjadi ajang tahunan yang dinanti masyarakat maupun wisatawan mancanegara diperlukan sebuah kreativitas dan inovasi yang selalu berkembang dan tidak boleh stagnan,” kata dia
Adapun kegiatan yang akan berlangsung selama festival musik ini adalah menjual masakan dari restoran dan UMKM yang ada di Sanur, bersih pantai, pelepasan tukik, pameran layang-layang, festival makanan, booth hijau, Bazzar Sanur , melukis tubuh, melukis di tempat, pertunjukan musik dan kultur.