Gelaran Denpasar Festival (Denfest) ke-17 tahun 2024 kembali hadir memeriahkan penghujung tahun di Kota Denpasar pada 22-25 Desember 2024 dengan menggandeng 190 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di Denpasar, Jumat mengatakan festival tahunan yang menghadirkan ragam kuliner, kriya, fashion hingga hiburan ini mengusung tema Ngarumrum Kerta Langu, Kliau Denpasar berpusat di Kawasan Titik Nol Catur Muka Kota Denpasar.
Arya Wibawa menjelaskan pelaksanaan Denfest sebagai festival rakyat merupakan upaya Pemkot Denpasar dalam menghadirkan hiburan serta menjadi puncak apresiasi bagi UMKM di Kota Denpasar.
Ia berharap serangkaian panjang proses pembinaan dan pengembangan UMKM, Denfest mampu menjadi wahana promosi pelaku usaha dan perajin Denpasar untuk lebih dikenal masyarakat.
“Di usia yang ke-17 ini, Denfest harus mampu menjadi Hub sekaligus ruang publik yang memberikan dorongan pertumbuhan perekonomian lewat lahirnya UMKM baik kuliner, kriya, ekraf hingga agrobisnis yang berdaya saing, serta memberikan hiburan rakyat yang tentunya menjadi pilihan rekreasi jelang akhir tahun," katanya.
Baca juga: Transaksi Denpasar Festival 2023 capai Rp4,9 miliar
Baca juga: Transaksi Denpasar Festival 2023 capai Rp4,9 miliar
Ia menjelaskan secara keseluruhan Denpasar Festival menjadi menjadi wahana utama untuk menyaksikan, memamerkan dan memanggungkan beragam produk kekinian dari berbagai sektor ekonomi kreatif di Kota Denpasar yang tak terpisahkan dengan pusaka budaya yang adiluhung.
Denpasar Festival hingga kini selalu berhasil menyuguhkan perpaduan antara kreativitas tradisi dan modernitas sehingga dapat memberikan inspirasi bagi khalayak luas untuk terus berinovasi pada kemajuan kota.
"Harapan kami Denpasar Festival ini semakin mapan sebagai wadah inovasi, pelestarian budaya, dan akselerator ekonomi kreatif yang dinamis,” ujar Arya Wibawa.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Luh Putu Ryastiti menjelaskan kehadiran tema “Ngarumrum Kerta Langu: Kilau Denpasar” di Denpasar Festival ke-17 ini mencerminkan dua aspek penting, yakni sebagai identitas kultural Denpasar dan dukungan pemerintah dalam bentuk strategi pembangunan.
Baca juga: Garapan Jayastambha jadi pembuka Denpasar Festival 2023
Baca juga: Garapan Jayastambha jadi pembuka Denpasar Festival 2023
Denpasar tidak hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga mengembangkannya menjadi sebuah ekspresi kontemporer yang relevan. Budaya menjadi akar yang kuat, dari mana tumbuh cabang-cabang kreativitas yang beragam, inklusif, dan terbuka terhadap pengaruh global.
“Filosofi tema ini diibaratkan seperti layangan Bali yang menari indah di langit simbol harmoni antara tradisi yang kokoh dan modernitas yang memesona," katanya.
Tema ini dirangkum sebagai “Kilau Denpasar” yang merupakan sebuah metafora yaitu kaya dan mendalam, yang menggambarkan perjalanan Kota Denpasar sebagai destinasi kesejahteraan dan keindahan yang berkelanjutan.