Badung, Bali (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Denpasar mendorong pemanfaatan warisan budaya sebagai peluang wisata pusaka sekaligus upaya menjaga warisan tersebut.
Kepala Dispar Denpasar Ni Luh Putu Riyastiti di Denpasar, Jumat, mengatakan ibu kota Provinsi Bali ini memiliki kekayaan budaya dan pusaka yang berharga seperti bangunan dengan arsitektur tradisional, pura yang sakral, hingga adat istiadat dan seni pertunjukan yang mengakar di masyarakat.
Oleh karena itu mereka ingin memanfaatkan kekayaan ini untuk mengembangkan pariwisata sembari menjaga warisan yang sudah ada.
“Dalam upaya pengembangan pariwisata, kami percaya bahwa menjaga keseimbangan antara modernitas dan kelestarian budaya adalah kunci keberhasilan pariwisata yang berkelanjutan,” kata dia.
“Wisata pusaka budaya memberikan peluang bagi kita untuk mengenalkan kekayaan budaya Denpasar kepada wisatawan, baik domestik maupun internasional, sembari memastikan warisan leluhur kita tetap terjaga dan dilestarikan," sambung Riyastiti.
Baca juga: Dispar Bali proyeksikan nilai pungutan wisman 2025 sudah sesuai situasi
Ia mengatakan selama ini Dispar Denpasar sudah berupaya dalam meningkatkan performa kinerja sektor pariwisata, dimana lokalitas tetap harus dijaga.
Namun, hal ini tidak dapat mereka lakukan sendiri, oleh karena itu pemerintah daerah mendorong sinergi dalam meningkatkan kesiapan industri, destinasi dan sumber daya manusia untuk mendukung keberlanjutan pariwisata.
"Saya bangga bahwa Kota Denpasar terus menunjukkan daya tarik sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam tetapi juga nilai-nilai budaya yang mendalam, namun kita harus bersama-sama menjaga dan melindungi pusaka budaya ini, serta mempromosikannya dengan cara yang bijak dan berkelanjutan," ujar Riyastiti.
Berdasarkan data Pemkot Denpasar, kunjungan wisatawan ke Kota Denpasar periode Januari hingga Oktober 2024 mencapai 1,6 juta wisatawan, di mana 79 persen adalah wisatawan domestik.
"Jika dibandingkan secara tahun ke tahun dengan periode yang sama tahun 2023, kunjungan wisatawan ke Kota Denpasar mengalami peningkatan sebesar 26,11 persen," kata dia.
Ia mengartikan bahwa wisatawan domestik adalah pangsa pasar potensial, sehingga upaya mendorong wisata pusaka sebagai pariwisata yang lebih variatif dinilai tepat dengan pasar yang ada.
Baca juga: Pemprov Bali panggil pelaksana kembang api saat sembahyang umat Hindu