Denpasar, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, memberikan pelatihan terkait tata kelola, bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata kepada para pengelola daya tarik wisata (DTW) dan desa wisata di kota setempat.
Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana saat membuka pelatihan tersebut di Denpasar, Bali, Senin, mengatakan perkembangan pariwisata yang melibatkan peran serta masyarakat menjadi prioritas pembangunan kepariwisataan berkelanjutan di Kota Denpasar.
"Pelatihan ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pentingnya tata kelola, pengelolaan bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata sehingga mampu mewujudkan destinasi wisata baru yang berkualitas di Kota Denpasar," ucapnya.
Selain itu, dapat mewujudkan kualitas pelayanan yang berdaya saing melalui penerapan standar dan ketentuan yang berlaku secara nasional di destinasi pariwisata.
"Selanjutnya, juga untuk mengetahui dan memahami komponen-komponen dan faktor-faktor penting dalam pengembangan dan penyelenggaraan tata kelola, pengelolaan bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata," kata Alit Wiradana.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Ni Luh Putu Riyastiti mengatakan pelatihan diikuti 47 peserta yang terdiri atas unsur pengelola daya tarik wisata dan pengelola desa wisata.
Baca juga: Sambut WWF, Pemkot Denpasar pasang 310 penjor mulai 17 Mei 2024
Sedangkan, narasumber pelatihan terdiri atas unsur akademisi, asosiasi, dan praktisi dalam bidang pariwisata. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama tiga hari yakni dari 27-29 Mei 2024.
Dua hari pelatihan diisi penyampaian materi oleh narasumber dan hari ketiga kunjungan praktik lapangan ke DTW Jatiluwih, Kabupaten Tabanan.
Materi pelatihan yang diberikan di antaranya tata kelola destinasi wisata; penyelenggaraan tata kelola, bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata; pengelolaan bisnis dan pengembangan daya tarik wisata; serta destinasi pariwisata berdaya saing.
Selain itu, juga turut dilaksanakan diskusi kelompok yang difokuskan pada evaluasi tata kelola, pengembangan bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata.
"Semoga melalui kegiatan ini destinasi wisata di Kota Denpasar semakin berkualitas dan pariwisata di Kota Denpasar semakin maju," kata Riyastiti.
Baca juga: 50 persen kebutuhan ikan Denpasar dipasok dari luar daerah