Denpasar (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRKIM) Bali melihat penggabungan jalur irigasi pertanian dan drainase di beberapa tempat menjadi salah satu penyebab banjir.
Hal itu Kepala Dinas PUPRKIM Bali Nusakti Yasa Wedha sampaikan di Denpasar, Kamis, di mana dirinya menjelaskan bahwa pada prinsipnya saluran irigasi bekerja menaikkan muka air untuk mengairi persawahan, sementara drainase bertujuan menurunkan muka air untuk mencegah genangan.
“Terdapat beberapa kondisi adanya penggabungan fungsi antara saluran irigasi dan saluran drainase, sehingga semestinya saluran irigasi dan saluran drainase tidak boleh di gabungkan,” katanya.
Selain penggabungan yang salah, ada faktor sampah juga yang mendukung padatnya saluran, sehingga perlu manajemen penanganan sampah.
“Sudah sangat diperlukan pembangunan sistem drainase pemukiman atau perkotaan tersendiri yang terpisah dengan drainase jalan dan saluran irigasi,” ujar Nusakti.
Musim hujan yang dipicu bibit Siklon 93S di Bali telah memunculkan cuaca ekstrem sejak 11 Desember 2025 lalu, hingga banjir melanda setidaknya lima kabupaten.
Temuan BPBD Bali menunjukkan adanya persoalan pada drainase, seperti sampah dan kurang dalamnya lubang drainase sehingga air cenderung cepat meluap.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPRKIM Bali itu menilai sejauh ini drainase sudah baik, hanya kombinasi beberapa penyebab banjir seperti penggabungan drainase dengan saluran irigasi tadi.
“Fungsi drainase jalan direncanakan menampung run off atau air permukaan jalan dan selanjutnya mengaliri air pada sungai terdekat, sejauh ini drainase jalan sudah berfungsi dengan baik,” ujar dia.
“Namun tingginya volume air yang harus ditampung dengan area tangkapan air yang luas, juga akibat perubahan tata guna lahan tentunya memberi dampak pada ketidakmampuan drainase jalan dalam menampung air sesuai kapasitas yang telah direncanakan,” kata Nusakti Yasa.
Kemudian yang terjadi pada irigasi, debit air melebihi kapasitas akibat cuaca ekstrem sehingga saat meluap akan masuk ke drainase jalan yang terhubung.
Terlepas dari itu, Kepala Dinas PUPRKIM Bali itu berjanji akan terus mengupayakan perbaikan drainase serta pembersihan sedimen agar mampu menyimpan air hujan.
