Mangupura (Antara Bali) - Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Bali Ayu Pastika mengajak seluruh remaja di daerah itu untuk mencegah dan mengenali gejala kanker sejak dini.
"Mulai dari tingkat SD sampai tingkat SMA seharusnya mulai mengenali gejala kanker. Selain itu, dengan memahami bahayanya, maka remaja akan mulai sadar berperilaku dan menerapkan pola hidup sehat," katanya saat membuka acara penilaian Lomba Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) yang dipusatkan di SMP Negeri 1 Kuta Utara, Mangupura, Badung, Rabu.
Dengan demikian, ujar dia, para remaja diharapkan dapat menularkan kepada teman sebaya, keluarga maupun masyarakat.
Istri orang nomor satu di Bali itu mengemukakan, PKTP sendiri adalah salah satu program penanggulangan penyakit kanker menyeluruh yang dilaksanakan dengan melibatkan pemerintah bersama masyarakat termasuk swasta, secara lintas program dan lintas sektoral, melalui keempat aspek penanggulangan kanker yaitu pencegahan primer, deteksi dini, pengobatan dan paliatif / bebas nyeri secara multi disipliner.
Ada tiga sekolah yang mewakili Kabupaten Badung dalam lomba tersebut yaitu SD 11 Jimbaran, SMP 1 Kuta Utara, dan SMA 1 Mengwi. Selain ketiga kategori tersebut, YKI Cabang kabupaten Badung juga menjadi sasaran penilaian lomba PKTP.
Proses penilaian diawali dengan peninjauan hasil kreativitas siswa seperti pemanfaatan bahan-bahan tradisional yang dapat mencegah kanker dalam bentuk olahan makanan dan minuman seperti pengolahan jantung pisang, jambu biji, mengkudu dan strawberry.
Ayu Pastika juga berharap kegiatan-kegiatan yang berupa penyuluhan mengenai kanker, baik dalam bentuk kesenian tradisional, dapat terus dilaksanakan karena akan lebih mudah diterima dan dipahami masyarakat.
Sementara itu Bupati Badung Anak Agung Gede Agung yang didampingi Ketua YKI Cabang Badung Ratna Gede Agung menyampaikan harapan senada.
"Kondisi kesehatan yang optimal akan membuat seseorang mempunyai kesempatan dan kemampuan yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhannya akan pendidikan dan ekonomi, yang pada akhirnya akan berdampak pada meningkatnya kualitas sumber daya manusia manusia sebagai pelaku pembangunan," ucap Gede Agung. (WDY)