Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta pengurus Yayasan Kanker Indonesia daerah setempat dapat terus meningkatkan peran mencegah kasus penyakit kanker di Pulau Dewata.
"Saya mengapresiasi berbagai program yang telah dilaksanakan oleh YKI, mulai dari promotif dan preventif, penyuluhan, sampai pada pencegahan penyakit kanker seperti penanggulangan kanker terpadu paripurna serta bekerja sama dengan PKK melakukan penyuluhan dan deteksi dini langsung ke desa-desa," kata Pastika saat menyampaikan sambutan pada Pelantikan Pengurus YKI Provinsi Bali, di Denpasar, Jumat.
Oleh karena itu, diharapkan berbagai program tersebut dapat terus ditingkat efektivitasnya sehingga memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Menurut dia, Pemprov Bali sendiri telah berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik pada masyarakat, diantaranya melalui program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM).
Demikian juga hasil pembangunan di bidang kesehatan telah menunjukkan kemajuan yang signifikan seperti menurunnya angka kematian ibu melahirkan, menurunnya angka kematian bayi, serta meningkatnya umur harapan hidup masyarakat. Demikian juga pemerataan persebaran sarana pelayanan kesehatan.
Pastika menambahkan, terkait dengan penyakit kanker, merupakan penyebab kematian nomor dua terbesar di dunia (12 persen dari semua penyebab kematian) atau melebihi kematian gabungan akibat HIV/AIDS, TB dan malaria. Diperkirakan terdapat tujuh juta kematian setiap tahun yang lebih dari 50 persennya berasal dari negara berkembang.
"Sedangkan saat ini pasien penyakit kanker hampir 60 persen datang sudah dalam kondisi yang lanjut. Artinya dalam kondisi ini, pengobatan tidak lagi menyembuhkan. Hal ini diakibatkan oleh masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang kanker," ujarnya.
Meningkatnya penyakit kanker, lanjut Pastika, juga disebabkan karena pola hidup masyarakat yang mengkonsumsi makanan dengan berbagai zat pewarna dan pengawet, kebiasaan merokok pada anak-anak muda dan dewasa produktif serta kehidupan seks yang berisiko.
Dia berpandangan, di Bali masih cukup beruntung karena banyak sayur dan buah yang bisa dipilih, yang terbebas dari pupuk kimia seperti pakis, nangka, pisang dan sebagainya. Apalagi sekarang makin banyak dikembangkan beras organik, buah organik, hingga sayur organik.
"Sekarang dimana-mana sudah ditetapkan sebagai kawasan tanpa rokok. Aturan itu agar ditegakkan," kata Pastika. (WDY)