Jakarta (Antara Bali) - Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia Zulkifli Zaini mengatakan bahwa bank di Indonesia perlu berhati-hati dengan selalu memerhatikan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang disinyalir akan menaikkan suku bunga acuan.
"Kita harus paham bahwa hal tersebut dapat membuat sebagian dana yang ada di Indonesia saat ini, baik yang ada di bank maupun capital market, akan keluar karena mencari returns yang lebih baik" kata Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Zulkifli Zaini di Jakarta, Selasa.
Dengan demikian, menurut Zulkifli, likuiditas di perbankan akan lebih ketat dan bank-bank harus bersiap dengan hal tersebut.
"Kalau dana pihak ketiga menurun, maka harus berhati-hati dengan likuiditasnya. Jangan misalnya tetap berupaya untuk tumbuh seperti saat ini," kata mantan Direktur Utama Bank Mandiri tersebut.
Karena begitu likuiditas menurun, kata Zulkifli, maka perbankan harus menyesuaikan pertumbuhan kreditnya.
"Kalau tidak loan to deposit ratio (LDR) akan kembali meningkat, padahal sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), LDR sebaiknya dijaga pada level 92 persen kalau tidak kena penalti," katanya.
Dana pihak ketiga yang menurun akan menyebabkan LDR naik seandainya jumlah kreditnya tetap sama.
"Bank-bank di Indonesia agar berhati-hati dengan situasi itu," kata Zulkifli. Sebelumnya, The Fed diperkirakan akan mempercepat penaikan tingkat suku bunga pada kuartal I 2015 sebagai wujud akselerasi perekonomian Amerika Serikat (AS).
Kenaikan suku bunga The Fed secara signifikan mampu mendorong keluarnya investasi penanaman modal dari Indonesia karena suku bunga yang lebih tinggi cenderung menarik investor ke dalam aset-aset mata uang dolar.
Kebijakan tersebut dinilai mampu menguras cadangan devisa Indonesia dan menekan rupiah. (WDY)
IBI: Bank Perhatikan Suku Bunga Acuan AS
Rabu, 5 November 2014 7:56 WIB