Batam, Kepulauan Riau (Antara Bali) - Galangan kapal swasta nasional
juga memberi andil dalam penguatan armada kapal perang TNI AL. Menteri
Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Sabtu, meresmikan empat kapal perang
berlabel buatan Indonesia, KRI Sidat-851, KRI Surik-645, KRI Siwar-646,
KRI Parang-647 dan KRI Terapang-648 di Dermaga Utara Pelabuhan
Batuampar, Batam.
"Kapal-kapal itu resmi masuk jajaran armada TNI AL," kata
Yusgiantoro dalam upacara peresmian lima kapal perang kelas kapal cepat
berpeluru kendali 40 meter (KCR-40) itu. Kapal-kapal perang kelas ini
sangat pas untuk operasi patroli laut terbatas dengan peluru kendali
sebagai senjata utamanya.
Yusgiantoro tidak sendirian dalam peresmian itu, karena Kepala Staf
TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, juga menyaksikan, bersama sejumlah lain
pimpinan di lingkungan Kementerian Pertahanan, Markas Besar TNI, dan
Markas Besar TNI AL.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan Protocol of Delivery oleh direktsi PT Palindo Marine dan PT Citra Shipyard Batam kepada TNI AL sebagai satuan pengguna.
Peningkatan
jumlah dan kualitas kekuatan militer di laut, baik untuk kapal perang
kelas KRI ataupun Kapal TNI AL alias KAL, merupakan jawaban konsekuensi
atas kondisi geografis wilayah indonesia yang sebagian besar adalah
lautan.
"Keberadaan KRI dibangun atas karya anak-anak bangsa
Indonesia, yang dijadikan bukti sebagai tanda kebangkitan industri dalam
negeri guna kemandirian bangsa," kata Yusgiantoro.
Kelima KRI buatan PT Palindo Marine Shipyard dan PT Citra Shipyard
rencananya akan diikutkan dalam pelayaran lintas kehormatan, di
Surabaya, pada HUT ke-69 TNI, di Markas Komando Armada Indonesia di
Kawasan Timur TNI AL, Ujung, Surabaya.
"Ini juga sebagai bukti galangan kapal dalam negeri juga bisa
menciptakan kapal berkualitas. Kami berterimakasih pada PT Palindo
Marine dan Citra Shipyard yang sudah mewujudkan kapal TNI AL itu," kata
Yusgiantoro.(WDY)
Lima Kapal Perang Buatan Indonesia Diresmikan
Sabtu, 27 September 2014 20:44 WIB