Klungkung (ANTARA) - Lembongan Surf Team (LST) Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, kembali mengadakan "Surf Competitions 2021" di Pantai Jungutbatu mulai 30 Mei setelah kompetisi tahunan "sport tourism" itu sempat ditiadakan pada tahun 2020, karena pandemi COVID-19.
"Kompetisi ini merupakan ajang pertunjukan kemampuan dalam mengolah skil permainan. Jadi, partisipasi dari anggota dalam mengarungi kompetisi sangat sumringah. Tetapi, tahun kemarin (2020) kita tidak bisa menyelenggarakan kompetesi itu," kata Ketua Panitia, I Komang Sastrawan, di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Jumat.
Kompetisi kembali dilaksanakan, meski tidak mengundang peselancar dari luar daerah, tapi tidak mengurangi greget dalam kompetisi atau kontes surfing. Kebetulan, hampir semua anggota yang berpartisipasi dalam kontes semuanya sudah divaksin.
Baca juga: Menteri PPN kagumi potensi alam di Nusa Penida yang indah
Untuk lokasi kontes, pelaksanaannya dilakukan di Pantai Jungutbatu yang sangat nyaman dan memadai, baik bagi peserta maupun tim juri, karena itu koordinasi dengan semua pihak pun dilakukan demi kontes berjalan lancar.
Kompetisi diawali dengan kategori Junior U-16 pada Minggu, 30 Mei, lalu untuk kategori Open dibawah umur 35 tahun dan master diatas umur 35 menyesuaikan kondisi yang ada.
"Kami memaksimalkan kondisi yang ada, termasuk dalam penyokong anggaran secara swadaya. Dari event ini mudah-mudahan memberikan dampak yang positif untuk kelangsungan pariwisata di Nusa Lembongan dan Klungkung pada umumnya," katanya.
Sementara itu, Pembina LST I Wayan Lena menyampaikan kontes ini adalah sebuah pembuktian bagi para peserta khususnya bagi para anggota LST, apalagi kontes ini telah banyak melahirkan peselancar lokal yang mampu berbicara banyak di ajang-ajang internasional.
"Melalui event ini diharapkan juga memberikan dampak yang baik buat Nusa Lembongan. Di saat pariwisata mati suri, tapi kita sebagai peselancar memberikan andil dalam mempromosikan pariwisata Nusa Lembongan. Suatu daerah dikenal lebih luas tidak saja hanya pemandangan tetapi event juga mempengaruhi untuk wisatawan untuk berkunjung," katanya.
Baca juga: KSOP: Turis ramai kunjungi Nusa Penida selama libur Paskah
Sport Tourism
Sementara itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta juga melihat potensi lapangan Voli Pantai di Desa Jungutbatu yang nantinya akan digunakan oleh beberapa Atlet Provinsi dalam melakukan Pelatihan terkait persiapan menjelang Pekan Olahraga Nasional 2021 pada 20 Oktober - 4 November 2021.
"Bila ingin menggelar Voli Pantai di Bali, maka daerah pesisir pantai yang mendukung adalah wilayah Desa Jungutbatu. Lokasinya potensial untuk sport tourism," kata Sekretaris Umum PBVSI Bali, I Ketut Supardanayasa, dalam kunjungan Bupati Suwirta yang didampingi Ketua KONI Klungkung I Wayan Subamia ke Lapangan Volly Pantai di Desa Jungutbatu (27/5) itu.
Ke depan pihak PBVSI Bali berencana menggelar event-event nasional maupun Internasional di Desa Jungutbatu. Untuk 1 ukuran lapangan voli pantai memerlukan ukuran Lapangan Voli Pantai berstandar Internasional dengan Panjang lapangan 18 meter dan Lebar lapangan 9 meter.
"Apabila ingin mengadakan event Nasional maupun Internasional pada cabang Voli Pantai, diperlukan minimal empat lapangan berstandar internasional," kata salah satu anggota PBVSI Provinsi Bali, I Nyoman Sudiantarayana.
Baca juga: Dubes Kanada kunjungi Nusa Penida
Menanggapi hal tersebut, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta akan segera menugaskan bagian aset Pemkab Klungkung untuk mendata tanah milik negara maupun tanah milik Pemkab untuk digunakan membangun lapangan Voli Pantai.
"Ini dilakukan Pemkab Klungkung dalam rangka membantu pemulihan pariwisata Provinsi Bali, khususnya disektor Sport tourism yang ada di Kecamatan Nusa Penida," ujarnya.