Jakarta (Antara Bali) - I La Galigo menjadi naskah terpanjang di dunia dengan 13 ribu baris teks dan 12 ribu manuskrip folio.
"I La Galigo adalah epik mitos terpanjang di dunia dan sebagai Memory Of The World yang telah disahkan serta diakui UNESCO," kata Ketua Harian Komisi Nasional untuk UNESCO, Arief Rachman di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Sabtu.
Ia menjelaskan I La Galigo menjadi Memory of the World karena mengandung literatur dan ingatan kolektif dunia.
I La Galigo adalah nama seorang lelaki Bugis yang lahir dari ibu bersuku Tionghoa, I We Cudai, dan ayahnya bernama Sawerigading.
Karya Bugis kuno itu ditulis kembali di dalam buku "I La Galigo" dalam bahasa Indonesia yang diterjemahkan oleh Muhammad Salim, dan diterjemahhkan ke dalam Bahasa Inggris oleh John H. McGlynn.
"Untuk merawat naskah kuno tersebut, arsip harus disimpan pada temperatur kurang lebih 16 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 30 sampai 55 derajat celcius", kata pustakawan Perpustakaan Nasional RI, Sanwani Sanusi.
Saat ini Perpustakaan Nasional RI memiliki 10.334 naskah kuno dari seluruh aksara di Indoensia. (WDY)