Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali setelah sukses merancang dan membangun jalan layang Bali Mandara yang menghubungkan Denpasar-Nusa Dua, di Kabupaten Badung, kini kembali merencanakan pembangunan fasilitas serupa untuk menjangkau kabupaten lainnya.
"Kami masih merencanakan pembangunan jalan layang yang menghubungkan Denpasar-Gilimanuk (Bali barat) dan Denpasar-Singaraja (Bali utara)," kata Wakil Gubernur Bali, Drs. I Ketut Sudikerta di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya kini masih sedang melakukan perencanaan, penelitian dan pengkajian termasuk investasi yang diperlukan untuk membangun jalan layang tiga kabupaten dan satu kota.
"Pembangunan jalan layang tujuan ke Bali barat dan Bali utara dinilai sudah sangat mendesak, karena kepadatan lalu lintas di jalur antarprovinsi Jawa-Bali-Nusa Tenggara Barat (NTB)," ujar Wagub Ketut Sudikerta.
Demikian pula selama ini jalan ke Bali utara sangat berliku-liku dan kondisinya semakin padat dengan waktu tempat tiga-empat jam, sehingga memerlukan adanya upaya dan terobosan dalam memperpendek waktu tempat.
Pembangunan jalan layang merupakan satu-satu alternatif dalam memperpendek waktu tempuh Denpasar-Bali barat maupun Bali utara.
Oleh sebab itu pembangunan jalan layang diharapkan bisa dimulai 2016/2017 dan sudah rampung dan berfungsi dalam satu-dua tahun berikutnya.
Pembangunan jalan layang dari ibukota provinsi Bali yang melewati Kabupaten Tabanan, Jembrana untuk jalur Bali barat maupun dari Denpasar-Tabanan-Buleleng untuk Bali utara secara tidak langsung akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan untuk jalur Bali timur yang menghubungkan Denpasar-Kabupaten Gianyar-Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem selama ini sudah dihubungkan dengan jalan by pass Ida Bagus Mantra yang cukup lancar. (WDY)