Denpasar (Antara Bali) - Bali menjelang ibadah puasa umat Islam memiliki persediaan beras sebagai stok nasional sebanyak 9.234 ton yang tersimpan di gudang milik Bulog dan jumlah itu cukup untuk pemenuhan kebutuhan empat bulan ke depan.
"Selain itu daerah ini juga memiliki persediaan gula pasir keluaran pabrik Nusantara untuk memenuhi permintaan pasar dalam jumlah yang mencukupi untukmasyarakat di sini," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Bali Wayan Budita di Denpasar Senin.
Gula pasir yang dipasarkan di daerah Bali adalah keluaran pabrik dalam negeri sekitar 700 ton untuk tahun 2014.
Dengan persediaan beras dan gula pasir yang menjadi keperluan pokok masyarakat akan mampu meredam gejolak harga di pasaran sekaligus menekan inflasi.
Bulog Bali tidak memiliki gula impor, kata dia, sambil meminta masyarakat agr tidak perlu khawatir akan keperluan beras maupun gula pasir di daerah yang banyak menerima kunjungan turis dalam maupun luar negeri, dalam musim libur sekolah.
Perdagangan antrapulau akan beras di daerah ini cukup lancar baik yang datang dari Jawa timur, Lombok maupun sebaliknya, sehingga persediaan beras di pasaran mencukupi, begitu pula harga salah satu keperluan pokok masyarakat cukup stabil.
Wayan Budita menambahkan, pihaknya selama ini hanya melayani permintaan beras hanya untuk keperluan masyarakat kurang mampu atau raskin sebanyak 2.300 ton per bulan, disamping permintaan dari golonngan TNI yang jumlahnya sekitar 300 ton per bulan.
Bali dalam memenuhi permintaan akan beras untuk program raskin sepenuhnya mendatangkan dari daerah lain terutama datang dari Jawa Timur sekitar 14.107 ton selama 2014 hingga awal Juni, disamping hasil pembelian Bulog kepada petani setempat.
Wayan Budita menjelaskan pihaknya dalam merealisasikan beras untuk masyarakat kurang mampu atau lazim disebut Raskin untuk masyarakat Bali sudah mencapai 14.673 ton atau 81 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 18.097 ton hingga 5 Juni 2014.
Beras harga murah yang diterima masyarakat di daerah ini cukup baik sesuai kondisi yang ada, dan hal itu terbukti belum ada protes yang sigtifikan diterima petugas, dan jika ada beras yang kurang baik dan dilaporkan ke Bulog segera akan diganti dengan kualitas memadai.
"Kami bertekad semua beras yang diterima masyarakat harus baik dan layak dikonsumsi, jika ada yang rusak, masyarakat supaya segera melaporkannya kepada petugas Bulog terdekat dan diganti dalam jumlah yang diketahui rusak," katanya.
Menyinggung masalah persediaan beras untuk masyarakat miskin di daerah ini tidak ada masalah, berapa pun yang diperlukan bisa terpenuhi, katanya sambil memperlihatkan data realisasi Raskin selama Januari - 5 Juni 2014 sudah terealisasi 81,08 persen. (WDY)
Bali Jelang Puasa Miliki 9.234 Ton Beras
Senin, 9 Juni 2014 13:14 WIB