Denpasar (Antara Bali) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi Bali melakukan pengawasan pangan terpadu menjelang puasa dan Bulan Ramadhan 2014.
"Intensifikasi pengawasan pangan lebih diintensifkan karena berdasarkan hasil survey menjelang hari raya penyedian makanan cenderung lebih meningkat," kata Kepala BBPOM Bali, Dra Endang Widowati Apt di Denpasar, Jumat.
Hal tersebut dilakukan oleh tim gabungan pre-market dan pos-market yang bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Dari hasil intensifikasi 14 tempat, lanjut dia, ditiga Kabupaten/kota Bali yakni Denpasar, Gianyar dan Badung ditemukan satu tempat yang tidak memenuhi kreteria (TMK).
"Dalam intensifikasi ini ditemukan tiga jenis barang yang TMK yakni keju sebanyak enam item, susu cair dan minuman beralkohol masing-masing satu item yang langsung dimusnahkn ditempat," ujarnya.
Endang mengatakan BBPOM juga melakukan penertiban terhadap produk obat tradisional, kosmetik dan suplemen makanan yang mengandung bahan kimia obat (BKO) yang berbahaya.
Dari 63 tempat penertiban ditemukan 53 produknya TMK penandaan, tanpa ijin edar, kadaluwarsa serta mengandung BKO. "Sementara barang-barang ada beberapa dimusnahkan dan produk TMK penandaan diretur," ujar Endang.
53 produk tersebut terdapat 100 item sebanyak 1.324 pcs kosmetik lokal, 192 item (1.911 pcs) kosmetik impor yang tidak terdaftar. Kenudian 61 item (169 pcs) kosmetik lokal mengandung BKO dan 10 item (91 pcs) kosmetik impor menganduk BKO.
Untuk obat tradisioal dan suplemen makanan lokal, lanjut dia, tercatat 19 item atau sebanyak 169 pcs dan impor 14 (31 pcs) tidak terdaftar. Sementara itu, yang mengandung BKO terdiri dari 15 item (419 pcs) produk lokal dan 7 item (69 pcs) produk impor.
Hal Serupa diungkapkan Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan Provinsi Bali, Eka Ratnata mengatakan bahwa sangsi yang diberikan kepada penjual yang nakal berupa pemusnahan produk sesuai pola tindak lanjut yang dimiliki BBPOM.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan peringatan dan pembinaan kepada penjual yang nakal. "Apabila mereka melanggar lagi maka akan dilanjutkan ke pengadilan," ujar Eka.
Pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih cerdas untuk memilih makanan menjelang hari raya puasa.
"Biasanya banyak penjual memberikan sale sehingga saya menghimbau kepada masyarakat agar jangan mudah tergiur dengan harga murah," ujarnya.
Namun, harus melihat kualitas barang yang dijual serta bahan-bahan yang terkandung dalam makanan tersebut. (WRA)
BBPOM Bali Lakukan Pengawasan Pangan Jelang Puasa
Jumat, 27 Juni 2014 18:18 WIB