Denpasar (Antara Bali) - Produksi jagung di Bali selama 2013 turun 4.300 ton pipilan kering atau 6,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya, diakibatkan terjadinya penurunan luas panen 22.785 hektare atau 13,26 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, berkurangnya luas panen tanaman jagung paling tinggi terjadi pada subround I (Januari-April) seluas 2.449 hektare dan menyusul pada subround II hanya 36 hektare. Sedangkan pada subround III berkurang 300 hektare, di samping pengaruh cuaca dan curah hujan yang kurang baik bagi kelayakan pertumbuhan jagung.
Panusunan Siregar menambahkan, produksi jagung pada subround I (Januari-April) 2013 tercatat 45.105 ton biji kering berkurang 3.010 ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara produksi pada subround II (Mei-Agustus) 2013 juga berkurang 398 ton atau 6,90 persen dan subround III juga menurun 892 ton atau 11,17 persen.
Menurunnya produksi jagung tersebut selain akibat faktor teknis juga, karena banyaknya tanaman jagung yang dipanen muda untuk jagung bakar dan rebus terutama di objek-objek wisata.
Kabupaten yang paling besar memberikan kontribusi terhadap produksi jagung di Bali adalah Kabupaten Buleleng sebesar 39,99 persen, menyusul Karangasem 24,66 persen dan Klungkung 14,38 persen.
Selain itu Kabupaten Bangli memberikan andil 13,27 persen serta produksi terendah terjadi di Kabupaten Jembrana, Badung dan Kota Denpasar, ujarnya. (WDY/i018)
Produksi Jagung di Bali Turun
Jumat, 14 Maret 2014 8:49 WIB