Denpasar (Antara Bali) - Produksi jagung di Bali berdasarkan angka sementara (Asem) 2015 sebanyak 40.603 ton pipilan kering, turun sepuluh ton atau 0,02 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 40.613 ton.
"Berkurangnya produksi jagung itu terjadi pada subround I (Januari-April) sebesar 3.748 ton pipilan kering (11,40 persen) dan subround II (Mei-Agustus) sebesar 1.219 ton pipilan kering (46,47 persen)," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali , Ir Adi Nugroho, MM di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, sebaliknya pada subround III (September-Desember) justru terjadi peningkatan sebesar 4.957 ton pipilan kering (97,08 persen).
Menurunnya produksi jagung relatif tinggi terjadi di Kabupaten Bangli mencapai 2.265 ton pipilan kering atau berkurang 53,42 persen.
Penurunan produksi jagung di Bali selama 2015 dominan akibat berkurangnya luas panen sebesar 1.339 hektare (8,03 persen).
Adi Nugroho menjelaskan, beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya luas panen jagung antara lain menurunnya luas tanam pada bulan Januari 2015 sebesar 341 hektare (29,73 persen).
Berkurangnya luas tanaman jagung juga terjadi pada bulan Mei 2015 seluas 128 hektare (21,23), September 2015 tercatat 50 hektare (10,78 persen).
Selain itu juga akibat banyak tanaman jagung dipanen muda untuk jagung bakar dan rebus di sejumlah objek wisata pantai dan pegunungan di Pulau Dewata, disamping memenuhi kebutuhan untuk sayur mayur dan pakan ternak.
Adi Nugroho menambahkan, berkurangnya luas lahan jagung di Bali juga akibat adanya pengalihan komoditas ke tanaman jeruk yang merupakan tanaman sela seperti yang terjadi di Kecamatan Tegallalang dan Payangan Kabupaten Gianyar.
Selain pengalihan ke komoditas jeruk juga ke rumput gajah sebagai pakan ternak yang banyak terjadi di Kabupaten Bangli, ujar Adi Nugroho. (WDY)
Produksi Jagung di Bali Turun 0,02 Persen
Selasa, 22 Maret 2016 10:17 WIB