Tangerang (ANTARA) - Maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk membuka dan memperluas konektivitas di Australia dengan membuka rute internasional penerbangan Denpasar-Darwin yang dioperasikan mulai 22 Maret 2025.
Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine melalui keterangan tertulis diterima di Tangerang, Banten, Rabu, menyampaikan bahwa pembukaan rute baru dari Australia menuju Denpasar, Bali ini dioperasikan dalam tiga kali seminggu.
"Bali kini menjadi hub terbesar kami dalam hal kapasitas penerbangan menyusul tingginya permintaan. Kami tidak hanya melihat permintaan yang besar untuk rute perjalanan dari dan menuju Bali, yang tetap menjadi favorit bagi wisatawan Australia," katanya.
Menurut dia, pembukaan rute baru ini dilakukan sebagai tindak lanjut penerbangan (transit) ke lebih dari 130 destinasi di Asia dan sekitarnya melalui jaringan luas Grup AirAsia. Adapun untuk tiket layanan rute ini telah disiapkan per hari Rabu (08/01).
Baca juga: AirAsia terpilih sebagai penerbangan berbiaya hemat terbaik versi Skytrax
Vera juga menambahkan bahwa penumpang dapat memilih layanan Fly Thru AirAsia untuk terbang dari Darwin ke Phuket melalui Bali dan tiba di hari yang sama.
Selain itu, calon penumpang dapat memilih untuk menghabiskan beberapa hari di Bali sebelum melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya seperti Kota Kinabalu, Kuala Lumpur, Jakarta, Bandara Komodo Labuan Bajo (Pulau Komodo), Singapura, Phuket, dan banyak lagi.
"Warga Northern Territory telah lama menginginkan lebih banyak pilihan penerbangan ke Bali, dan kami senang dapat mewujudkannya dengan kembalinya AirAsia," kata dia.
Sementara itu Airport Development Group mencatat Bali telah lama menjadi destinasi liburan nomor satu bagi warga Darwin, dan penerbangan ini akan memicu lonjakan wisatawan yang memulai petualangan mereka di Indonesia.
"Kemitraan ini melampaui sekadar penerbangan; ini memperkuat koneksi kami dengan Asia, mempromosikan pertukaran budaya, dan mempererat hubungan bisnis antara Northern Territory dan negara-negara tetangga di utara," ungkapnya.
Pembukaan rute baru penerbangan langsung Denpasar-Darwin oleh AirAsia merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam hal konektifitas, khususnya dalam rangka mempererat people to people connections dan hubungan historis antara Indonesia dan Northern Territory yang telah terjalin sejak lama.
Baca juga: Indonesia AirAsia sediakan 350.000 kursi selama Lebaran 2024
Consul (Head of Post), Consulate of the Republic of Indonesia (Northern Territory), Bagus Hendraning Kobarsih mengungkapkan bahwa konektivitas udara ini akan mendorong peningkatan arus wisatawan dua arah, memperkuat people-to-people contacts, dan diharapkan pada akhirnya akan membuka peluang bisnis baru antara Indonesia dan Northern Territory.
"Dengan estimasi penumpang yang cukup menjanjikan, rute ini diharapkan dapat mendukung target kunjungan wisatawan ke Indonesia serta meningkatkan nilai transaksi perdagangan bilateral dan investasi kedua negara," katanya.
Selain itu, penumpang juga dapat terbang dari Bali ke hub utama AirAsia di Kuala Lumpur dan terhubung ke lebih dari 150 destinasi di Asia dan sekitarnya dengan harga terbaik dan beragam pilihan bagi konsumen di wilayah ‘Top End’ Australia.
"Dengan jadwal penerbangan tiga kali seminggu, Indonesia AirAsia menyediakan lebih dari 1.000 kursi bagi pengunjung setiap minggunya melalui Bandara Darwin, memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi sektor pariwisata dan ekonomi setempat," kata dia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, wisatawan asal Australia secara konsisten menjadi kelompok terbesar dalam kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. Pada September 2024, tercatat 625.665 kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, dengan 24,80 persen di antaranya berasal dari Australia. Australia merupakan pasar utama bagi pariwisata Bali, dengan kontribusi signifikan terhadap total kunjungan wisatawan mancanegara.
Menurut data dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali melayani sekitar 40 penerbangan harian ke Australia yang menghubungkan Bali dengan sembilan kota di Australia. Pada periode Januari hingga Juli 2024, Bandara Ngurah Rai mencatat 7.904.277 penumpang internasional, dengan 58 persen dari total penumpang tersebut berasal dari Australia.
Data ini menunjukkan tingginya tingkat penerbangan internasional dari Bali ke Australia, mencerminkan hubungan pariwisata dan ekonomi yang erat antara kedua wilayah.