Denpasar (Antara Bali) - Tiga jenis komoditas hasil perkebunan di Bali meliputi kopi, kakoo dan vanili, berhasil menembus pasaran ekspor dengan menghasilkan devisa sebesar 1,23 juta dolar AS selama sepuluh bulan periode Januari-Oktober 2013.
"Kakao menyumbangkan devisa terbesar di antara ketiga jenis komoditas perkebunan itu yakni sebesar 709.968,98 dolar AS," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, menyusul komoditas vanili yang memberikan andil sebesar 389.900,48 dolar AS dan terkecil adalah kopi hanya 134.495,07 dolar AS.
Devisa yang dihasilkan dari komoditas perkebunan itu meningkat 185,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat senilai 432.091,28 dolar AS.
Ketut Teneng menjelaskan, komoditas perkebunan itu hanya memberikan andil sebesar 0,31 persen dari total ekspor daerah Bali sebesar 398,75 juta dolar AS.
Ekspor komoditas kopi merosot 16,43 persen dari 15,97 ton seharga 160.944,38 dolar AS selama sepuluh bulan pertama 2012 menjadi hanya 13,30 ton seharga 134.495,07 dolar AS pada periode sama 2013.
Sementara vanili mencapai 14,30 ton seharga 389.900,48 dolar AS selama sepuluh bulan pertama 2013, meningkat 96,40 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 198.519,50 dolar AS dari hasil pengapalan 8,30 ton vanili. (ADT)