Denpasar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat terjadi kenaikan permintaan komoditas wortel sepanjang November 2025 dengan salah satunya untuk pemenuhan kebutuhan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di dapur Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala BPS Bali Agus Gede Hendrayana Hermawan di Denpasar, Senin, menjelaskan kondisi ini mulai terlihat sejak September 2025 namun baru mencuat di November sebab wortel masuk jajaran penyumbang inflasi Bali dengan andil 0,03 persen.
“Komoditas wortel mengalami inflasi ketika ketersediaannya sedikit yaitu saat musim hujan bulan Desember sampai Februari, namun 2025 ini mulai September wortel sudah mengalami inflasi, hal ini disebabkan karena banyak pemintaan wortel salah satunya untuk penyediaan program MBG,” kata dia.
Hal ini juga dibuktikan dari hasil turun lapangan tim BPS Bali yang menyatakan permintaan produk pertanian sayuran meningkat untuk dapur MBG.
Meski mengalami inflasi, Agus Gede melihat angkanya tidak besar, justru menunjukkan sisi positif peluang bagi petani lokal.
“Karena permintaannya banyak petani memiliki peluang untuk berproduksi lebih baik dan harga produksi petani pun mengalami peningkatan, petani memiliki peluang menjadi lebih sejahtera,” ujarnya.
BPS Bali tidak merekam kabupaten/kota mana paling terdampak program MBG, namun Agus Gede merasa kondisinya akan menyebar sebab kebutuhan MBG berbeda-beda di tiap daerah, dan tiap daerah kemungkinan akan mengambil suplai dari daerah lain.
Sepanjang November 2025 sendiri Provinsi Bali mengalami inflasi bulan ke bulan yang masih terjaga dan stabil di angka 0,40 persen, dimana kelompok pengeluaran paling mempengaruhi adalah kelompok Makanan Minuman dan Tembakau dengan andil terhadap inflasi 0,24 persen dan kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya dengan andil 0,14 persen.
Kemudian, komoditas yang menjadi penyumbang inflasi adalah bawang merah sebesar 0,08 persen, daging babi 0,06 persen, dan wortel 0,03 persen.
Menurut BPS Bali untuk bawang merah dan daging babi merupakan komoditas yang umum mengalami inflasi pada bulan November setiap tahun, sebab faktor yang mempengaruhi seperti tingginya permintaan bawang merah saat ketersediaannya turun dan tingginya permintaan daging babi karena Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Oleh karena itu BPS melihat masuknya wortel dalam jajaran penyumbang inflasi merupakan fenomena baru di luar pola historis.
