Denpasar (Antara Bali) - Warga Kota Denpasar mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) dengan mengenakan pakaian adat Bali madya untuk memilih kepala desa yang digelar secara serentak, Minggu.
"Meski dalam suasana pemilihan, sebagai warga Bali harus menunjukkan budaya dengan datang ke TPS mengenakan busana adat," kata seorang pemilih, Desak Made Mahartini, usai menggunakan hak pilihnya di salah satu TPS Banjar Bhuana Merta, Desa Tegal Kerta, Monang-Maning, Denpasar.
Di TPS Banjar Bhuana Merta, ajang Pilkades diikuti oleh dua calon kepala desa yang memperebutkan posisi sebagai orang nomor satu di desa itu.
Desa yang terletak di salah satu permukiman padat di Kecamatan Denpasar Barat itu merupakan satu dari 23 desa di Denpasar yang saat ini tengah melaksanakan pemilihan kepala desa secara demokratis.
Antusiasme warga mendatangi masing-masing TPS, sudah terlihat sejak dibuka pukul 08.00 Wita.
Setiap warga baik tua dan muda mengenakan pakaian adat khas Pulau Dewata meskipun tak ada arahan khusus dari pihak panitia.
Mereka mengenakan busana adat kain sarung dan kebaya bagi wanita dan kain sarung serta ikat kepala atau "udeng" bagi pria.
Suasana pemilihan pun berjalan tertib dan lancar layaknya pemilihan kepala daerah (Pilkada).
"Pilkades ini bisa menjadi acuan bagi rakyat kecil di desa untuk belajar demokratis dalam memilih pemimpin di desa," kata seorang warga Desa Tegal Kerta, Monang-Maning, I Gusti Ngurah Satwika.
Sebanyak 218.909 warga Denpasar tercatat memiliki hak pilih pada Pilkades 2013.
Jumlah itu tersebar di 437 unit TPS yang ada di 23 desa di empat kecamatan di Denpasar dengan total calon kepala desa yang bertarung dalam Pilkades itu mencapai 61 orang kandidat. (DWA)
Warga Kenakan Pakaian Adat "Nyoblos" Pilkades
Minggu, 27 Oktober 2013 11:53 WIB