Denpasar (Antara) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan pendidikan karakter generasi muda dinilai gagal, sehingga perilaku penyimpangan seksual semakin meningkat di Pulau Dewata ini.
"Tanggung jawab pendidikan karakter adalah tanggung jawab moral dari orangtua, guru, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lingkungan sekitar," katanya di Denpasar, Senin.
Dengan kondisi pendidikan karakter seperti itu, kata dia, maka menjadi salah satu penyebab meningkatnya penggunaan alat kontrasepsi di kalangan generasi muda di Bali.
Namun, menurut Suarjaya, data yang pernah dipublikasikan beberapa waktu lalu diketahui bahwa penggunaan kondom di Bali naik 30 hingga 50 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal ini, kata dia, berarti perilaku seks di luar nikah atau seks bebas semakin marak di Pulau Dewata.
Di sisi lain, menurut dia, meningkatnya penggunaan kondom di Bali tersebut juga bisa dikatakan meningkat pula kesadaran masyarakat untuk menggunakan kondom.
"Dampaknya sangat positif karena bisa menurunkan kasus berbagai penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS yang sangat mematikan," ujarnya. (I020/ADT)
Pendidikan Karakter di Bali Dinilai Gagal
Senin, 16 September 2013 22:11 WIB