Bangli, Bali (ANTARA) -
"Kegiatan ini bertujuan memperdalam pemahaman mahasiswa tentang implementasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat Bali, khususnya yang relevan dengan studi agama dan budaya Hindu," kata Ketua Tim Akademisi STAHN Mpu Kuturan, Dr. I Putu Mardika, M.Si, di Bangli, Bali, Rabu.
Ia menyampaikan kunjungan ini merupakan bagian dari beberapa mata kuliah kebudayaan dari beberapa pengampu mata kuliah guna memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa.
Adapun Desa Penglipuran dipilih karena dikenal sebagai salah satu desa adat terbaik di Indonesia yang masih mempertahankan tatanan kehidupan tradisional berbasis Tri Hita Karana.
“Penglipuran adalah contoh nyata bagaimana masyarakat Bali mampu menjaga keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan," katanya.
Hal itu kata dia, penting untuk dipelajari dan diaplikasikan dalam konteks modern, terutama oleh mahasiswa yang kelak akan menjadi agen pelestari budaya.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa diajak untuk berinteraksi langsung dengan tokoh desa dan warga desa, memahami pola tata ruang tradisional, serta mendalami adat dan tradisi yang masih dijalankan.
"Mereka (mahasiswa) juga mengikuti sesi diskusi dengan tokoh adat setempat untuk membahas tantangan yang dihadapi desa dalam menjaga budaya di tengah arus globalisasi," kata dia.
Salah satu mahasiswa, Raini Mahesa mengaku sangat terinspirasi oleh kunjungan ini dan mendapatkan kesan yang menarik saat melakukan studi lapangan ke Penglipuran.
"Kami belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga langsung dari masyarakat yang menerapkan nilai-nilai budaya berbasis ajaran Hindu dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman ini sangat berharga untuk menambah wawasan kami sebagai calon akademisi dan praktisi budaya,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Ayu Aprilia, mahasiswa lainnya, menilai bahwa interaksi langsung dengan warga desa memberikan pemahaman yang lebih mendalam dibandingkan belajar melalui teori saja.
"Melihat langsung pola tata ruang desa yang terstruktur dan harmonis benar-benar membuka mata saya tentang bagaimana nilai-nilai Hindu diterapkan secara nyata. Ini membuat saya semakin menghargai budaya kita sendiri,” katanya.
Baca juga: Ketua STAHN Mpu Kuturan hadiri dialog lintas agama di Serbia
Baca juga: Mpu Kuturan Festival padukan seni tradisional dengan kontemporer
Baca juga: Akademisi STAHN Mpu Kuturan nilai Bali Aga kaya tradisi adiluhung
Baca juga: Akademisi: Judi online bertentangan dengan ajaran agama Hindu